0%
logo header
Jumat, 27 Desember 2019 17:25

Nurdin Abdullah Paparkan Lima Isu Prioritas di Sulsel

Gubernur Sulsel, Prof. Nurdin Abdullah.
Gubernur Sulsel, Prof. Nurdin Abdullah.

REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR – Gubernur Sulawesi Selatan, Prof. Nurdin Abdullah memaparkan lima isu penting yang harus dihadapi serta diselesaikan seluruh stakeholder, terkhusus bagi seluruh masyarakat Sulsel.

Lima isu prioritas pertama pemberdayaan perempuan dan kewirausahaan, kedua peningkatan peran keluarga dalam pendidikan anak, ketiga penurunan kekerasan keluarga dan perempuan, keempat komunikasi keluarga dan kelima bagaimana pernikahan usia dini terhadap anak.

Mengenai isu pertama dianggap dapat diatasi dengan mendorong kinerja TP-PKK, Darmawanita dan Dekranasda dan harus diberikan dukungan atas semua ide-idenya.

Baca Juga : PLN UIP Sulawesi dan Polda Sulsel Komitmen Jaga Infrastruktur Ketenagalistrikan Berkelanjutan

“Saya kira ini sekarang luar biasa apresiasi kepada seluruh tim penggerak tim PKK kabupaten kota yang telah telah betul-betul memberikan kontribusi dalam mendorong percepatan pembangunan di daerah,” kata Prof. Nurdin, di Ruang Pola Kantor Gubernur Sulsel, Jumat (27/12/2019).

Isu kedua bagaimana peran pendidikan dalam menjabarkan apa yang harus diberikan kepada anak didik. Apalagi saat ini masalah stanting sangat penting untuk dituntaskan bersama.

“Saya tekankan soal stanting. Ini stanting kita tidak boleh anggap enteng karena generasi ini terus berganti kita tidak ingin melahirkan generasi lemah, melahirkan generasi-generasi yang tentu akan menjadi beban negara dikemudian hari,” jelasnya.

Baca Juga : Terima Penghargaan KIP, Pemkab Gowa Ciptakan Keterbukaan Pelayanan Informasi Publik

Prof Nurdin mengingatkan, kepada semua sesuai dengan prediksi dunia Indonesia akan mendapatkan bonus demografi yaitu angka usia produktif kita itu tertinggi di dunia.

“Jadi angka tertinggi usia produktif kita, ini ada dua hal yang akan terjadi yang pertama akan menjadi kekuatan bangsa kita, atau akan menjadi masalah besar negara kita, oleh karena itu stanting ini kalau kita tidak bisa diatasi maka ini akan menjadi masalah besar kita kedepan,” urainya.

Tidak kalah penting isu ketiga mengenai kekerasan terhadap keluarga dan perempuan menjadi perhatian penting bagi seluruh pihak. Isu ini jangan dikonotasikan penurunan kekerasan terhadap perempuan, karena kita berharap bagaimanapun juga ibu kita punya peran penting mendidik kita semua, bagi yang sudah tidak punya ibu tentu istri yang menjadi pengati ibu kita, maka kasih sayang ibu itu sama dengan menyayangi istri kita.

Baca Juga : Indosat Berbagi Kasih: Anak-anak Nikmati Kehangatan dan Sukacita Natal

“Saya kira ini sangat penting sekali. Saya menitipkan kepada bapak-bapak semua bahwa betapa besar tanggung jawab istri kita, betapa besar tanggung jawab ibu kita untuk membesarkan kita,” harap mantan Sekjen Apkasi Indonesia ini.

Begitu juga dengan isu keempat dinilainya sangat penting dalam membangun komunikasi antara suami istri lebih-lebih dengan anak-anak.

Menurut Prof Nurdin, salah satu langkah untuk membangun komunikasi yang baik dengan keluarga atau istri dengan henphon tidak boleh mati, itu membuat suami gelisah kalau telepon mati udah berjam-jam kemana ini.

Baca Juga : Perkuat Penerapan K3, PLN UIP Sulawesi Lakukan Management Patrol di GI Punagaya

“Kalau telepon mau dimatikan saya laporkan. Saya akan rapat sekian tidak boleh henphon hidup, atau sampaikan ibu henphon kita titip itulah komunikasi keluarga,” Prof Nurdin.

Sementara itu yang terakhir katanya sudah menjadi tanggung jawab bersama bagaimana mencegah pernikahan di usia dini. Sebab pernikahan di usia dini akan menjadi penentu kualitas keturunan dalam keluarga.

“Ini akan berpengaruh terhadap kualitas keturunan anak-anak ini. Ini semua bisa kita lakukan kalau kita bersinergi untuk mencegah, tetapi kalau kita tidak sinergi tentu kita saling menuding. Kita atasi bersama dengan membangun komunitas lebih efektif,” pungkasnya. (Latif)

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi.republiknews1@gmail.com atau Whatsapp +62 813-455-28646