REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat menilai jumlah masyarakat yang terlibat dalam industri pasar modal mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Hal ini terlihat dalam jumlah Single Investor Identification (SID) yang meningkat dalam tiga tahun terakhir atau sejak periode 2022 hingga 2024. Bahkan, peningkatan di periode 2023 ke 2024 tumbuh positif di angka 25,68 persen secara tahunan atau year on year (yoy)
Kepala OJK Sulselbar Darwisman mengungkapkan, kinerja pasar modal di Sulawesi Selatan sangat positif dengan melihat total SID-nya. Misalnya, pada 2022 total SID pasar modal sebesar 226.322 SID, kemudian di 2023 meningkat dengan capaian 318.684 SID.
Baca Juga : Pastikan Tepat Sasaran, Tamsil Linrung Inisiasi Posko Pengaduan Program Strategis Presiden di Sulsel
“Yang menggembirakan adalah hingga Desember 2024 pertumbuhan SID pasar modal di Sulawesi Selatan itu sebesar 25,68 persen atau mencapai 400.517 SID. Artinya, masyarakat kita sudah tertarik menjadi pelaku pasar modal,” ungkapnya, dalam keterangan resminya, kemarin.
Dari total investor pasar modal tersebut, didominasi dari investor reksadana. Kondisi ini pun terjadi dalam periode yang sama. Di 2022 total investor reksadana sebesar 212.180 SID, kemudian di 2023 meningkat 303.350 SID, dan di periode 2024 mencapai 382.599.
“Peningkatan investor reksadana itu tumbuh 26,12 persen secara tahunan atau yoy. Capaian ini pun harus terus kita dorong melalui kolaborasi bersama seluruh pihak yang ada,” ujarnya.
Baca Juga : Angkat Ikon Geopark di Bandara Hasanuddin, Gubernur Sulsel: Gerbang Awal Promosi Pariwisata Sulsel
Lanjut Darwisman, jika dilihat dalam aktivitas peningkatan investor sektor saham juga mengalami pertumbuhan yang signifikan positif. Bahkan secara tahunan dari periode 2023 ke periode 2024 peningkatanya mencapai 25,56 persen.
“Di 2022 jumlah pelaku saham itu 81.103 investor, sementara di 2023 ada 102.305 investor saham. Selanjutnya di 2024 terdapat 128.450 masyarakat kita bermain saham,” jelasnya.
Adapun pada realisasi pasar modal di sektor Surat Berharga Negara (SBN) meski relatif masih rendah, tetapi tetap menunjukkan pertumbuhan secara tahunan. Di mana di 2022 jumlah SID SBN mencapai 12.948, dan di 2023 mengalami peningkatan 15.151 SID. Sedangkan di 2024 SID SBN mencapai 17.938 atau meningkat 18,39 persen secara tahunan.
Baca Juga : Resmi Disetujui, Pemkot dan DPRD Makassar Perkuat Regulasi Kearsipan, Pesantren dan Tata Kelola Keuangan
Darwisman melanjutkan, adapun nilai transaksi saham di Provinsi Sulawesi Selatan hingga Desember 2024 sebesar Rp22,64 triliun. Nilai transaksi tersebut juga meningkat 20,19 persen jika dibandingkan periode yang sama di 2023.
