0%
logo header
Selasa, 22 April 2025 22:15

OJK Bersama BI dan KP2MI Beri Literasi Keuangan ke Perempuan Pekerja Migran

Chaerani
Editor : Chaerani
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi saat memberikan sambutan dalam kegiatan “Perempuan Berdaya dan Cerdas Finansial Menyongsong Masa Depan Sejahtera”, di Gedung Dhanapala Kementerian Keuangan RI, kemarin. (Dok. Otoritas Jasa Keuangan)
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi saat memberikan sambutan dalam kegiatan “Perempuan Berdaya dan Cerdas Finansial Menyongsong Masa Depan Sejahtera”, di Gedung Dhanapala Kementerian Keuangan RI, kemarin. (Dok. Otoritas Jasa Keuangan)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkolaborasi dengan Bank Indonesia (BI), dan Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) mendorong literasi keuangan kepada para perempuan pekerja migran.

Kegiatan yang digelar dalam rangka memperingati Hari Kartini ini bertajuk “Perempuan Berdaya dan Cerdas Finansial Menyongsong Masa Depan Sejahtera”. Dalam kegiatan tersebut melibatkan 1.000 perempuan PekerjaMmigran Indonesia (PMI).

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi mengatakan, para perempuan PMI tidak hanya berperan penting bagi keluarganya. Lebih dari itu, perannya juga berkontribusi besar pada pendapatan negara, sehingga harus dibekali dengan tingkat literasi keuangan yang tinggi.

Baca Juga : Pemerintah Bakal Setop Impor Solar Tahun Depan, FORMID Apresiasi Langkah Menteri ESDM

“Keterampilan literasi keuangan menjadi modal penting yang perlu ibu-ibu PMI kuasai agar nantinya ketika sudah tidak aktif bekerja dan kembali ke tanah air, masih memiliki tabungan hasil pengelolaan keuangan selama di negara penempatan,” katanya, di sela-sela kegiatan, di Gedung Dhanapala Kementerian Keuangan RI, kemarin.

Sehingga, hasil tabungan dari perempuan pekerja migran tersebut dapat dimanfaatkan untuk merintis usaha baru atau meneruskan usaha keluarga, sehingga lebih produktif dan sejahtera.

Friderica juga berpesan agar para pekerja migran Indonesia lebih berhati-hati terhadap penipuan yang belakangan banyak muncul di masyarakat.

Baca Juga : Husniah Talenrang Beri Bantuan Pangan ke Warga Miskin Ekstrem di Parangloe

“Hati-hati banyak sekali skema-skema penipuan-penipuan yang harus diwaspadai, supaya bapak, ibu ini, mas, mbak ini bekerja dengan penuh keringat ya, dengan penuh air mata meninggalkan keluarga di rumah, jangan sampai nanti pulang-pulang zonk ya,” harapnya.

Sementara, Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, Abdul Kadir Karding berpesan kepada para PMI untuk memanfaatkan kegiatan edukasi keuangan ini untuk memahami berbagai tips pengelolaan keuangan. Termasuk, memilih transaksi serta investasi keuangan yang tepat sehingga hasil kerja di luar negeri bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan keluarga.

Ia menyebutkan, berdasarkan data KP2MI/BP2MI dalam kurun waktu lima tahun terakhir (2021-2025), sebanyak 66,3 persen atau 624.908 orang PMI di berbagai negara penempatan adalah perempuan.

Baca Juga : Dari Survei Kepuasan Responden, OJK Sulselbar Perkuat Implementasi Tugas dan Fungsi

“Kegiatan edukasi keuangan ini menjadi sangat strategis, sebagai upaya membekali para Pekerja Migran agar dapat mengelola penghasilan dengan bijak dan produktif,” terangnya.

KP2MI selain fokus pada peningkatan kualitas pelindungan serta peningkatan kualitas tenaga kerja migran Indonesia, juga fokus pada peningkatan literasi keuangan pekerja migran.

“Tidak hanya berkaitan dengan kemampuan mengatur keuangan pribadi, tetapi juga menjadi benteng perlindungan dari berbagai risiko keuangan yang dapat merugikan,” tutup Abdul Kadir.

Baca Juga : Inspiring Srikandi, PLN UIP Sulawesi Dorong Pelaku Usaha Perempuan Single Parent Makin Berdaya

Di tempat yang sama Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti menegaskan, peran penting PMI sebagai salah satu pilar penting dalam menggerakkan perekonomian, baik melalui kontribusi langsung di luar negeri maupun melalui remitansi yang mereka kirimkan ke tanah air.

“Remitansi tersebut tidak hanya berdampak pada peningkatan kesejahteraan keluarga di daerah asal, tetapi juga memberikan pengaruh signifikan terhadap ketahanan eksternal dan stabilitas neraca pembayaran negara,” ungkapnya.

Destry juga menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap risiko penipuan digital para PMI terutama di tengah kemudahan transaksi keuangan di era digital saat ini. Bank Indonesia juga terus menekankan pentingnya pelindungan konsumen di tengah kemajuan digitalisasi.

Baca Juga : Inspiring Srikandi, PLN UIP Sulawesi Dorong Pelaku Usaha Perempuan Single Parent Makin Berdaya

Dimana, melalui Kampanye Konsumen Cerdas PeKA (Peduli, Kenali, dan Adukan), masyarakat dihimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai modus penipuan.

“Dalam semangat Kartini, kami turut memotivasi kaum perempuan untuk lebih berdaya secara finansial, mampu mengakses layanan keuangan yang inklusif dan aman, serta menjadi bagian dari ekosistem ekonomi yang berkelanjutan dan berkeadilan,” terangnya.

Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh para tokoh perempuan dari Komisi XI DPR RI, yaitu Puteri Anetta K, Annisa M.A. Mahesa, Julie Sutrisno Laiskodat, Anna Mu’awanah, Anis Byarwati, dan Andi Yuliani Paris.

Baca Juga : Inspiring Srikandi, PLN UIP Sulawesi Dorong Pelaku Usaha Perempuan Single Parent Makin Berdaya

Pada kegiatan tersebut juga disampaikan beberapa materi edukasi sebagai bekal tambahan bagi peserta PMI terkait dengan pengenalan produk tabungan emas dari Pegadaian, layanan remitansi dan QRIS dari perbankan, perencanaan keuangan serta sharing session dari figur PMI inspiratif untuk memberikan motivasi dalam meningkatkan semangat dan kualitas hidup.

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi.republiknews1@gmail.com atau Whatsapp +62 813-455-28646