0%
logo header
Sabtu, 04 Oktober 2025 15:42

OJK dan Pemerintah Swiss Bangun Digitalisasi Ekosistem Peternakan Sapi Perah

Chaerani
Editor : Chaerani
OJK dan Pemerintah Swiss melalui International Labour Organization (ILO), dan State Secretariat for Economic Affairs (SECO) saat mengunjungi peternakan sapi milik Koperasi Peternakan Bandung Selatan (KPBS) Pangalengan, Bandung, kemarin. (Dok. Otoritas Jasa Keuangan)
OJK dan Pemerintah Swiss melalui International Labour Organization (ILO), dan State Secretariat for Economic Affairs (SECO) saat mengunjungi peternakan sapi milik Koperasi Peternakan Bandung Selatan (KPBS) Pangalengan, Bandung, kemarin. (Dok. Otoritas Jasa Keuangan)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Pemerintah Swiss melalui International Labour Organization (ILO), dan State Secretariat for Economic Affairs (SECO) berhasil membangun digitalisasi ekosistem peternakan sapi perah.

Upaya ini ditandai dengan ditindaklanjutinya program Promise II Impact Project yang menghubungkan peternak rakyat, koperasi susu, dan industri dalam rantai ekosistem yang saling menguntungkan.

Hal tersebut diungkapkan Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar saat meninjau peternakan sapi milik Koperasi Peternakan Bandung Selatan (KPBS) Pangalengan, Bandung. Dalam kunjungannya Mahendra bersama Wakil Presiden Swiss Guy Parmelin.

Baca Juga : Tekankan Integritas dan Loyalitas, Wawali Makassar Buka Kegiatan Retret Lurah di Malino

KPBS Bandung sendiri merupakan lokasi digitalisasi ekosistem Enterprise Resource Planning (ERP) yang menghubungkan peternak rakyat, koperasi susu, dan industri. Hadir juga dalam kunjungan Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto OJK Hasan Fawzi, perwakilan ILO, dan SECO.

“Proyek digitalisasi ekosistem peternakan sapi untuk penguatan ekonomi daerah ini sejalan dengan Asta Cita Pemerintah. Dimana, untuk meningkatkan jumlah lapangan kerja, mempercepat pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan sebagai agenda prioritas,” terangnya, dalam keterangannya, kemarin.

Ia pun menyampaikan apresiasi atas dukungan Pemerintah Swiss melalui ILO dan SECO dalam memperkuat ekosistem keuangan bagi UMKM di Indonesia. Apalagi, salah satu program unggulan OJK adalah pengembangan ekonomi daerah melalui pembangunan ekosistem keuangan yang kondusif dan berkelanjutan.

Baca Juga : Wali Kota Makassar dan Rektor UMI Teken MoU Penguatan Akademik hingga Pemberdayaan UMKM

“OJK bersama pemerintah daerah mendorong agar produk dan komoditas unggulan di daerah dapat menjadi motor pertumbuhan ekonomi yang inklusif,” kata Mahendra.

Ia juga menekankan bahwa kehadiran Wakil Presiden Swiss menjadi kehormatan sekaligus penguatan komitmen bersama dalam membangun kerja sama yang memberi manfaat nyata bagi masyarakat luas.

“OJK berharap kolaborasi dengan Pemerintah Swiss, ILO, dan SECO dapat terus diperkuat. Digitalisasi ekosistem seperti yang dilakukan di sektor sapi perah dapat direplikasi juga pada sektor lain seperti pertanian ataupun peternakan lain sehingga semakin banyak masyarakat dan UMKM yang merasakan manfaat nyata dari inovasi keuangan digital,” harapnya.

Baca Juga : Pemerintah Bakal Setop Impor Solar Tahun Depan, FORMID Apresiasi Langkah Menteri ESDM

Wakil Presiden Swiss, Guy Parmelin, dalam sambutannya menyampaikan kegembiraan dapat hadir di Jawa Barat untuk belajar mengenai agrikultur Indonesia sekaligus mendukung upaya memperkuat akses keuangan bagi peternak.

“Proyek platform digital ini memudahkan para petani mengakses pembiayaan dan meningkatkan proses produksi sehingga kesejahteraan masyarakat dapat terus ditingkatkan,” ujar Parmelin.

Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto OJK, Hasan Fawzi, menambahkan bahwa digitalisasi dalam pengelolaan bisnis peternakan akan membuka akses keuangan bagi peternak rakyat, khususnya yang masih underbanked dan unbankable.

Baca Juga : Husniah Talenrang Beri Bantuan Pangan ke Warga Miskin Ekstrem di Parangloe

“OJK berharap kolaborasi dengan Pemerintah Swiss, ILO, dan SECO dapat terus diperkuat, sehingga semakin banyak masyarakat dan UMKM merasakan manfaat dari inovasi keuangan digital. Digitalisasi ekosistem, seperti di sektor sapi perah ini, membuktikan bahwa teknologi mampu menjadi jembatan antara sektor riil dan lembaga keuangan formal,” kata Hasan.

Saat ini, OJK dan ILO juga tengah mengembangkan program digitalisasi ekosistem sapi perah di Malang, Jawa Timur. Program tersebut mengintegrasikan ERP dengan Penyelenggara Pemeringkat Kredit Alternatif (PKA) dan Penyelenggara Agregasi Jasa Keuangan (PAJK) untuk memperluas akses keuangan peternak.

Sebagai informasi, KPBS membina lebih dari 4.500 peternak dengan populasi 15.553 sapi perah dan produksi susu rata-rata mencapai 80 ton per hari. Model bisnis KPBS menunjukkan bagaimana koperasi menjaga keberlanjutan bisnis, memperkuat akses keuangan, serta menjadi motor penggerak ekonomi daerah.

Baca Juga : Husniah Talenrang Beri Bantuan Pangan ke Warga Miskin Ekstrem di Parangloe

KPBS telah berhasil membangun Enterprise Resource Planning (ERP) dalam ekosistem peternakan sapi perah. ERP akan menghubungkan pelaku ekosistem sapi perah yang meliputi peternak rakyat, koperasi susu, dan industri  sehingga terwujud rantai distribusi yang lebih efektif dan efisien.

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi.republiknews1@gmail.com atau Whatsapp +62 813-455-28646