REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Kalangan pemuda di Sulawesi Selatan menjadi salah satu segmen prioritas Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulselbar dalam hal penguatan literasi dan inklusi keuangan.
Sebab keberadaan pemuda di Sulawesi Selatan dinilai cukup besar. Dimana terdapat 1,8 juta pelajar pada tingkat sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah atas (SMA), dan 2,4 juta pemuda pada rentan usia 16 hingga 30 tahun.
Kepala OJK Sulselbar Darwisman mengungkapkan, hingga Oktober 2024, secara wilayah Sulawesi Maluku dan Papua (Sulampua), OJK telah membuat edukasi keuangan sebanyak 2.402 kegiatan di 104 kota dan kabupaten. Jumlah kegiatan tersebut pun telah menyasar 288.641 peserta yang salah satunya adalah pemuda atau generasi Z (Gen-Z).
Baca Juga : Dari Aduan Warga hingga Layanan Online Terpadu, Wamendagri Akui Digitalisasi Makassar yang Terbaik
“Memang dari kegiatan literasi dan inklusi keuangan yang OJK gelar baik di wilayah Sulampua, khususnya Makassar itu lebih banyak menyasar kalangan pelajar atau Gen-Z. Dimana dari 288.641 peserta yang sudah kami libatkan, itu 1.143 adalah kalangan kaum muda,” terangnya.
Kemudian, untuk wilayah OJK Sulselbar hingga November 2024 pihaknya telah melaksanakan 1.786 kegiatan edukasi, Dimana 710.655 peserta menjadi sasaran dalam kegiatan tersebut.
“Pelibatan kelompok muda (Gen-Z) ini juga masuk dalam 10 sasaran prioritas edukasi keuangan. Mulai dari, perempuan, pelajar, mahasiswa dan kaum muda, profesi, petani dan nelayan, karyawan dan pelaku UMKM,” terangnya.
Perempuan dan Disabilitas Jadi Prioritas Program
Baca Juga : Hasil Lengkap CostuMAXI 2025: XMAX, NMAX, Aerox dan Lexi Punya Raja Modifikasi Baru
OJK Sulselbar terus memaksimalkan gerakan literasi dan inklusi keuangan (LIK) ke seluruh segmen masyarakat. Terutama pada kelompok perempuan dan disabilitas sebagai upaya mewujudkan sistem keuangan inklusif.
Darwisman mengungkapkan, kelompok perempuan dan disabilitas tersebut menjadi bagian dari 10 sasaran prioritas edukasi keuangan pada Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia 2021-2025 atau dalam program Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (Gencarkan). Tak hanya itu, perempuan dan disabilitas juga merupakan fokus pembangunan sumber daya manusia berdasarkan Asta Cita kepemimpinan Presiden RI Prabowo Subiato.
“Di Sulsel ada 4,7 juta jiwa perempuan atau 50,32 persen, kemudian ada 130 ribu kelompok disabilitas. Mereka ini punya hak yang sama untuk mendapatkan informasi seputar produk dan layanan jasa keuangan yang benar, makanya literasi dan akses keuangannya harus juga kita dorong,” kata Darwisman.
Baca Juga : Tekankan Integritas dan Loyalitas, Wawali Makassar Buka Kegiatan Retret Lurah di Malino
Adapun progam literasi dan inklusi keuangan yang telah dilakukan OJK dengan menyasar segmen perempuan yaitu melalui BundaKu Cakap Keuangan untuk sektor konvensional, dan Sahabat Ibu Cakap Literasi Keuangan Syariah (SiCantiks) untuk sektor keuangan syariah. Kemudian di segmen kelompok disabilitas antara lain, mencanangkan Satu Disabilitas Satu Rekening (Tuntas), Petunjuk Teknis Operasional (PTO) untuk pelayanan keuangan kepada disabilitas.
“Kantor OJK Makassar juga telah menyelenggarakan tujuh kegiatan edukasi yang ikut menyasar 570 orang disabilitas,” terangnya.
Tak hanya itu, kesuksesan OJK mendorong gerakan literasi dan inklusi keuangan juga berkat upaya kolaborasi antar OJK dengan stakeholder yang terus terbangun. Salah satunya, OJK Sulselbar telah bekerjasama dengan perusahaan media elektronik (radio) dengan menggelar talkshow radio sebanyak 12 kali yang menjangkau 481.372 jangkauan pendengar.