REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat mencatat stabilitas sektor jasa keuangan di periode April2024 masih terjaga. Salah satunya pada realisasi kredit Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang tumbuh positif.
Kepala OJK Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat Darwisman mengungkapkan, pada kredit usaha mikro di Sulsel tumbuh sebesar 8,88 persen secara year of year (yoy) menjadi Rp60,73 triliun. Dimana dengan share sebesar 38,81 persen dari total kredit yang disalurkan bank umum.
“Pertumbuhan tertinggi terdapat pada kredit usaha mikro 17,60 persen yoy menjadi Rp33,77 triliun dengan share sebesar 55,60 persen dari total kredit UMKM,” katanya, dalam keterangannya, Kamis, (13/06/2024).
Baca Juga : Dari Aduan Warga hingga Layanan Online Terpadu, Wamendagri Akui Digitalisasi Makassar yang Terbaik
Sementara, secara total, kredit UMKM telah disalurkan kepada 914.525 debitur dengan tingkat non performing loan (NPL) terkendali pada level 5,26 persen.
Kemudian, pada kinerja perbankan untuk total aset di Sulawesi Selatan posisi April 2024 tumbuh 8,42 persen (yoy) dengan nominal mencapai Rp192,76 triliun. Dimana, terdiri dari aset Bank Umum Rp189,01triliun dan aset BPR Rp3,75 triliun. Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 8,93 persen (yoy) dengan nominal mencapai Rp129,53 triliun.
Kemudian, kredit yang disalurkan tumbuh tinggi sebesar 10,08 persen (yoy) dengan nominal mencapai Rp159,49 triliun. Kinerja intermediasi perbankan Sulsel terjaga dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) 125,56 persen dan tingkat rasio kredit bermasalah berada di level aman 3,28 persen
Baca Juga : Hasil Lengkap CostuMAXI 2025: XMAX, NMAX, Aerox dan Lexi Punya Raja Modifikasi Baru
“Sejalan dengan kinerja perbankan Sulawesi Selatan, kinerja industri perbankan di wilayah Sulampua juga turut berhasil tumbuh,” terang Darwisman.
Untuk total aset tumbuh sebesar 8,07 perse, DPK sebesar 7,35 persen, dan kredit sebesar 9,56 persen (yoy) dengan tingkat intermediasi loan to deposit ratio (LDR) sebesar 124,49 persen dengan NPL yang terjaga di angka 2,81 persen.
Selanjutnya, pada realisasi di sektor perbankan syariah juga turut menunjukkan pertumbuhan yang positif pada posisi April 2024 secara yoy. Hal ini tercermin dari aset perbankan syariah yang tumbuh sebesar 15,63 persen yoy menjadi Rp14,72 triliun, dengan penghimpunan DPK yang tumbuh sangat tinggi 21,11 persen menjadi Rp10,72 triliun dan penyaluran pembiayaan yang juga tumbuh sebesar 15,69 persen yoy menjadi Rp12,42 triliun.
Baca Juga : Tekankan Integritas dan Loyalitas, Wawali Makassar Buka Kegiatan Retret Lurah di Malino
Tingkat intermediasi perbankan syariah juga berada pada level 115,84 persen dengan tingkat NPF pada level aman 2,60 persen.