0%
logo header
Sabtu, 30 Agustus 2025 13:13

OJK Perkuat Peran Anak Muda Tumbuhkan Investor Pasar Modal

Chaerani
Editor : Chaerani
Pelaksanaan Sosialisasi dan Edukasi Pasar Modal Terpadu, di Kampus Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, kemarin. (Dok. Otoritas Jasa Keuangan)
Pelaksanaan Sosialisasi dan Edukasi Pasar Modal Terpadu, di Kampus Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, kemarin. (Dok. Otoritas Jasa Keuangan)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong pertumbuhan investor di pasar modal khususnya di kalangan generasi muda untuk memperluas akses keuangan di masyarakat dan memperkuat kontribusi pasar modal bagi perekonomian.

“Pertumbuhan jumlah investor muda tersebut tentunya memberikan kontribusi yang sangat positif bagi pasar modal Indonesia yang diharapkan dapat mendorong stabilitas dan juga likuiditas di pasar modal,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi, di sela-sela Sosialisasi dan Edukasi Pasar Modal Terpadu, di Kampus Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, kemarin.

Dalam kegiatan yang dihadiri sekitar 1.000 mahasiswa itu, Inarno menyampaikan bahwa jumlah investor pasar modal hingga pertengahan Agustus ini tercatat 17,6 juta, dengan 54 persen di antaranya berasal dari kelompok usia di bawah 30 tahun. Banyumas merupakan daerah dengan jumlah investor kedua terbanyak di Jawa Tengah setelah Semarang dengan jumlah investor pasar modal telah mencapai 108.000.

Baca Juga : Tekankan Integritas dan Loyalitas, Wawali Makassar Buka Kegiatan Retret Lurah di Malino

Inarno juga menegaskan pentingnya generasi muda memahami investasi yang benar mampu menjadi duta literasi dan inklusi keuangan di lingkungan keluarga dan juga di tengah masyarakat.

“Peran generasi muda yang melek investasi diharapkan mampu berinvestasi dengan bijak di pasar modal dan tentunya yang paling penting dapat terhindar dari penipuan berkedok investasi yang saat ini sedang marak di media sosial,” ujarnya.

Kegiatan Sosialisasi dan Edukasi Pasar Modal Terpadu (SEPMT) 2025 yang digelar di Purwokerto ini dilakukan pada 27 hingga 29 Agustus 2025 dan digelar OJK bersinergi dengan Self-Regulatory Organizations (SRO), yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI), Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), serta didukung pemerintah daerah dan berbagai pemangku kepentingan lainnya.

Baca Juga : Wali Kota Makassar dan Rektor UMI Teken MoU Penguatan Akademik hingga Pemberdayaan UMKM

Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya OJK dalam memperkuat pemahaman masyarakat serta mendorong pemanfaatan pasar modal sebagai alternatif pembiayaan bagi perusahaan, UKM, dan masyarakat.

Penyelenggaraan SEPMT 2025 di Purwokerto juga menjadi bagian dari rangkaian kegiatan peringatan 48 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia, yang menegaskan komitmen OJK dan SRO dalam memperluas akses serta memperkuat kontribusi pasar modal bagi pembangunan ekonomi nasional.

Kegiatan juga dihadiri Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Iman Rachman, Direktur Utama Kliring Penjaminan Efek Indonesia Iding Pardi, Direktur Utama Kustodian Sentral Efek Indonesia Samsul Hidayat, Rektor Universitas Jenderal Soedirman Akhmad Sodiq, dan Kepala OJK Purwokerto Haramain Billady.

Baca Juga : Pemerintah Bakal Setop Impor Solar Tahun Depan, FORMID Apresiasi Langkah Menteri ESDM

Akhmad Sodiq mengapresiasi pelaksanaan kegiatan Kuliah Umum di Universitas Jenderal Soedirman yang dapat meningkatkan literasi finansial mahasiswa khususnya di bidang pasar modal serta kewaspadaan atas pinjaman online yang tidak bertanggung jawab.

“Kami sangat berharap adik-adik melalui materi pada kuliah umum hari ini tingkatkan literasi untuk diri sendiri, literasi untuk saudara-saudara, teman sebaya dan juga kalau anda pulang ke kampung halaman, berikan edukasi nanti yang diperoleh melalui materi pada hari ini,” kata Akhmad.

Dalam rangkaian SEPMT ini, Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono, menyambut baik inisiatif OJK ini dan berharap UKM di Banyumas dapat semakin berani memanfaatkan pasar modal sebagai sumber pendanaan agar mampu menghadapi dinamika ekonomi yang terus berubah.

Baca Juga : Husniah Talenrang Beri Bantuan Pangan ke Warga Miskin Ekstrem di Parangloe

Kabupaten Banyumas memiliki potensi besar dalam pertumbuhan investor dan pemanfaatan pasar modal. Tercatat jumlah investor pasar modal di Banyumas telah mencapai 108 ribu, tertinggi kedua di Jawa Tengah setelah Semarang. Selain itu, Kabupaten Banyumas memiliki potensi ekonomi daerah yang ditopang oleh UKM. Sejumlah 100 ribu UKM telah berkontribusi besar terhadap perekonomian Banyumas

Melalui SEPMT 2025, OJK berharap dapat memperkuat ekosistem pasar modal yang inklusif, inovatif, dan berdaya saing, sekaligus memberikan perlindungan kepada masyarakat dari investasi ilegal. Kehadiran SEPMT di Banyumas juga diharapkan menjadi momentum bagi UKM, generasi muda, dan komunitas masyarakat untuk lebih aktif memanfaatkan pasar modal sebagai bagian dari strategi pengembangan usaha dan perencanaan keuangan.

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi.republiknews1@gmail.com atau Whatsapp +62 813-455-28646