REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (OJK Sulselbar) bekerjasama Pemerintah Kota Makassar melalui Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memberikan edukasi terkait pengelolaan keuangan yang cerdas kepada pelaku Koperasi Merah Putih.
Edukasi keuangan tersebut sebagai bentuk langkah nyata dalam mendorong koperasi yang cerdas, mandiri, dan berdaya saing di era digital. Dalam pertemuan tersebut diikuti sekitar 153 Ketua Pengurus Koperasi Kelurahan Merah Putih (KKMP) yang tersebar di kelurahan yang ada di Kota Makassar.
“Edukasi ini menjadi ruang inspiratif bagi para pengurus koperasi untuk memperdalam pemahaman tentang tata kelola keuangan yang sehat, aman, dan sesuai dengan regulasi,” terang Kepala Direktorat Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, Pelindungan Konsumen dan Layanan Manajemen Startegis OJK Arif Machfoed, dalam pertemuan, kemarin.
Baca Juga : Angkat Ikon Geopark di Bandara Hasanuddin, Gubernur Sulsel: Gerbang Awal Promosi Pariwisata Sulsel
Menurutnya, koperasi memiliki peran strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan inklusi keuangan. Sehingga, literasi keuangan yang baik diyakini dapat memperkuat daya tahan koperasi dalam menghadapi berbagai tantangan, serta mendorong adaptasi terhadap perkembangan teknologi finansial.
Melalui kegiatan ini, OJK dan pemerintah daerah mendorong Koperasi Merah Putih agar tumbuh sehat, mandiri, dan adaptif terhadap teknologi digital.
“Hal ini demi meningkatkan kesejahteraan anggota serta memperkuat ekonomi dan kemandirian masyarakat,” terangnya.
Baca Juga : Resmi Disetujui, Pemkot dan DPRD Makassar Perkuat Regulasi Kearsipan, Pesantren dan Tata Kelola Keuangan
Sementara, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Makassar, Arlin Ariesta, menyampaikan bahwa Koperasi Kelurahan Merah Putih harus dijalankan dengan prinsip yang sehat, akuntabel, dan berkelanjutan. Hal ini sesuai dengan arahan Wali Kota Makassar.
“Penting menjaga semangat awal pendirian koperasi yang dilandasi nilai gotong royong dan cita-cita bersama, serta menerapkan nilai-nilai dasar koperasi seperti demokrasi, transparansi, dan kesejahteraan anggota,” ujarnya.
Selain itu, ditekankan pula pentingnya memastikan tata kelola berjalan baik, program kerja dijalankan secara disiplin, dan setiap pengurus memiliki komitmen dalam melaksanakan tugas secara jujur dan profesional.
Baca Juga : IPM Makassar 2025 Tertinggi di Sulsel, Tembus Peringkat 7 Nasional
“Termasuk agar koperasi dapat terus berinovasi, terbuka terhadap digitalisasi, menjalin kemitraan strategis, serta mengutamakan produk lokal sebagai bagian dari penguatan ekonomi kerakyatan,” harapnya.
Kegiatan edukasi ini juga menjadi wadah dialog interaktif antara peserta dan narasumber, berbagai pertanyaan terkait praktik keuangan yang aman, ciri-ciri entitas ilegal, serta mekanisme pelaporan disampaikan secara langsung oleh pengurus koperasi. Antusiasme peserta mencerminkan tingginya kebutuhan akan informasi yang akurat dan mudah dipahami di tengah pesatnya perkembangan layanan keuangan digital.
Hal ini memperkuat komitmen bersama untuk terus membangun ekosistem keuangan yang inklusif dan berdaya tahan, khususnya di sektor koperasi.
