REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Sulselbar) mencatat masih banyaknya layanan konsumen di sektor perbankan.
Dimana dari 165 layanan konsumen yang masuk ke OJK Sulselbar hingga Maret 2025, layanan terkait perbankan masih menjadi mayoritas dengan 82 layanan. Kemudian disusul layanan terkait perusahaan pembiayaan yang mencapai 29 layanan.
“Secara garis besar kami melihat layanan konsumen di sektor ini (perbankan) memang selalu banyak. Tentunya seluruh layanan yang kami terima akan diselesaikan sesuai dengan aturan yang berlaku,” kata Kepala OJK Sulselbar Moch. Muchlasin, kemarin.
Baca Juga : Angkat Ikon Geopark di Bandara Hasanuddin, Gubernur Sulsel: Gerbang Awal Promosi Pariwisata Sulsel
Sementara, untuk layanan konsumen dengan jumlah permintaan yang masih minim yakni terkait pergadaian dengan satu layanan. Menyusul layanan terkait asuransi dengan dua permintaan layanan. Ada pula 35 layanan terkait Fintech Peer to Peer (P2P) Landing.
Kemudian, dari 165 layanan tersebut terdapat 26 merupakan penerimaan informasi, 105 pemberian informasi, dan 34 layanan pengaduan. Sedangkan, untuk kinerja Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) per 28 April 2025 OJK Sulselbar telah menerima sebanyak 3.318 layanan.
Muchlasin menambahkan, adapun jika melihat secara nasional kinerja layanan konsumen sejak 1 Januari hingga 14 Maret 2025 telah menerima 102.319 permintaan layanan melalui Aplikasi Portal Pelindungan Konsumen (APPK), termasuk 9.068 pengaduan.
Baca Juga : Resmi Disetujui, Pemkot dan DPRD Makassar Perkuat Regulasi Kearsipan, Pesantren dan Tata Kelola Keuangan
Dari jumlah pengaduan tersebut, 3.383 pengaduan berasal dari sektor perbankan, 3.303 dari industri financial technology, 1.941 dari perusahaan pembiayaan, 317 dari perusahaan asuransi, serta sisanya terkait dengan sektor pasar modal dan industri keuangan non-bank lainnya.
