REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAROS — Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (OJK Sulselbar) bersama Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kabupaten Maros merumuskan sejumlah strategi dalam mempercepat akses keuangan bagi seluruh lapisan masyarakat.
Hal ini pun dibahas melalui Rapat Koordinasi antara OJK dan TPAKD Maros. Pertemuan yang berlangsung di Ruang Baruga B, Kantor Bupati Maros ini sebagai bentuk sinergi antar instansi dalam mendorong akselerasi inklusi keuangan dan penguatan ekonomi daerah.
“Pertemuan ini bertujuan untuk mengevaluasi capaian program kerja tahun di 2024 lalu, serta merumuskan strategi di 2025 dalam mendorong akses keuangan bagi masyarakat,” terang Direktur Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Perlindungan Konsumen, OJK Sulselbar Arif Machfoed, dalam kegiatan, kemarin.
Baca Juga : Gubernur Sulsel Salurkan DBH Senilai Rp222 M untuk 24 Kabupaten Kota
Ia pun berharap, melalui Rakor TPAKD Kabupaten Maros, perluasan akses keuangan diharapkan dapat melahirkan program-program inovatif. Tentunya, yang akan menjawab kebutuhan masyarakat dan mempercepat pertumbuhan ekonomi yang sehat dan berkelanjutan.
Sementara, Wakil Bupati Maros A. Mue’tazim Mansyur mengatakan, pertumbuhan ekonomi yang terus tumbuh tentunya patut diapresiasi. Pencapaian ini pun tentunya tidak terlepas dari kontribusi sektor jasa keuangan, maupun peran strategis TPAKD Kabupaten Maros.
Ia menerangkan, melalui Rakor TPAKD Kabupaten Maros ini pihaknya telah menetapkan beberapa program kerja untuk dijalankan di tahun ini. Antara lain, pengembangan ekonomi daerah melalui sektor prioritas pemerintah daerah, memfasilitasi akses keuangan kepada pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sektor prioritas binaan pemerintah daerah, dan mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan.
Baca Juga : Pemkot Makassar dan Badko HMI Sulsel Perkuat Kolaborasi untuk Program Pemberdayaan Pemuda
“Termasuk pula memfasilitasi ekosistem keuangan inklusif di wilayah pedesaan dengan mengagas program Desa Ketahanan Pangan,” katanya.
Progam lainnya yakni, mendorong budaya menabung sejak dini dengan target satu rekening satu pelajar (Kejar) atau One Student One Account (OSOA), mendorong percepatan akses keuangan melalui digitalisasi produk atau layanan keuangan melalui produk dan layanan QRIS, serta akselerasi pemanfaatan produk atau layanan pasar modal yang merupakan program Tematik Nasional 2025.