0%
logo header
Selasa, 15 April 2025 09:23

Pasar Saham Nasional Masih Menguat, Nilai Kapitalisasi Rp11.126 Triliun

Chaerani
Editor : Chaerani
Ilustrasi pasar saham. (Int)
Ilustrasi pasar saham. (Int)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, JAKARTA — Kinerja pasar saham nasional berhasil ditutup dengan kondisi menguat sebesar 3,83 persen secara month to date (mtd) pada 27 Maret 2025 ke level 6.510,62. Kinerja tersebut dianggap positif di tengah sentimen terhadap kondisi perekonomian global.

Adapun nilai kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp11.126 triliun atau naik 2,27 persen mtd. Sementara itu, non-resident mencatatkan net sell sebesar Rp8,02 triliun secara mtd.

“Di sisi likuiditas transaksi, rata-rata nilai transaksi harian pasar saham secara year to date (ytd) tercatat Rp12,34 triliun, naik dibandingkan dengan rata-rata nilai transaksi harian pasar saham pada Februari 2025 sebesar Rp11,60 triliun,” terang Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi, dalam keterangan resminya, kemarin.

Baca Juga : Angkat Ikon Geopark di Bandara Hasanuddin, Gubernur Sulsel: Gerbang Awal Promosi Pariwisata Sulsel

Selanjutnya, jika dilihat secara mtd, kinerja indeks sektoral terjadi penurunan di beberapa sektor dengan penurunan terbesar pada sektor healthcare dan consumer cyclicals.

Hanya saja, lanjut Inarno, sejak pembukaan pasar saham pasca libur Lebaran pada 8 April 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) day-to-day mengalami penurunan sebesar 7,90 persen dari 6.510,62 ke level 5.996,14.

“Bahkan kondisinya sempat mengalami halting selama 30 menit pada pukul 09.00 hingga 09.30 WIB,” ujarnya.

Baca Juga : Resmi Disetujui, Pemkot dan DPRD Makassar Perkuat Regulasi Kearsipan, Pesantren dan Tata Kelola Keuangan

Namun demikian tekanan sedikit berkurang pada 9 April 2025 dengan day-to-day tercatat sebesar -0,47 persen atau di level 5.967,99 dan pada 10 April 2025. Sehingga kembali mencatat hasil positif dengan closing IHSG pada level 6.254,02 atau secara day-to-day naik sebesar 4,79 persen.

Di pasar obligasi selama periode Maret 2025, indeks pasar obligasi Indonesia Composite Bond Index (ICBI) melemah 0,17 persen mtd ke level 399,54, dengan yield Surat Berharga Negara (SBN) rata-rata naik 13,19 bps mtd per akhir Maret 2025, dan investor non-resident mencatatkan net buy sebesar Rp1,72 triliun secara mtd.

“Di sisi pasar obligasi korporasi, investor non-resident mencatatkan net sell sebesar Rp0,43 triliun secara mtd,” terang Inarno.

Baca Juga : IPM Makassar 2025 Tertinggi di Sulsel, Tembus Peringkat 7 Nasional

Di industri pengelolaan investasi, nilai Asset Under Management (AUM) tercatat sebesar Rp811,97 triliun pada 27 Maret 2025, dengan Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana tercatat sebesar Rp493,91 triliun atau naik 0,75 persen mtd, dan tercatat net subscription sebesar Rp0,92 triliun secara mtd.

Penghimpunan dana di pasar modal masih dalam tren yang positif, tercatat nilai Penawaran Umum mencapai Rp57,68 triliun dengan Rp3,24 triliun di antaranya merupakan fundraising dari 5 emiten baru. Sementara itu, masih terdapat 155 pipeline Penawaran Umum dengan perkiraan nilai indikatif sebesar Rp72,54 triliun.

Pada pasar derivatif keuangan, sejak 10 Januari hingga 31 Maret 2025, tercatat 31 pelaku dan 5 penyelenggara yang telah mendapatkan izin prinsip OJK. Total volume transaksi derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa efek sebesar 571.610 lot atau akumulasi nilai sebesar Rp710,63 triliun sejak 2 Januari 2025 hingga 31 Maret 2025.

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi.republiknews1@gmail.com atau Whatsapp +62 813-455-28646