Apalagi, khususnya di Kabupaten Gowa masih ada yang perlu dibenahi dari fasilitas kesehatan yang ada. Baik bagi dari segi sarana dan prasarana maupun SDM tenaga kesehatan seperti rasio jumlah peserta BPJS Kesehatan belum sebanding dengan jumlah tenaga dokter yang ada.
“Jadi ada beberapa komitmen yang telah kita sepakati bersama, semoga satu atau dua bulan ini segera berproses. Tentunya harapannya kualitas pelayanannya akan meningkatkan kepuasan peserta juga akan meningkat,” harapnya.
dr Greisthy menyebutkan saat ini jumlah kepesertaan BPJS Kesehatan di Kabupaten Gowa pada Oktober ini sebesar 73 persen. Jumlah ini mengalami penurunan dibandingkan dengan sebelumnya karena adanya penonaktifan Kepesertaan BPJS berdasarkan SK Kemensos Nomor 92 Tahun 2021.
Baca Juga : PLN UIP Sulawesi dan Polda Sulsel Komitmen Jaga Infrastruktur Ketenagalistrikan Berkelanjutan
“Di Kabupaten Gowa ada sekitar 35 ribu peserta PBI APBN yang dinonaktifkan karena berdasarkan hasil validasi dari Kementrian Sosial ada yang sudah meninggal, kepesertaannya dobel, NIK nya ganda dan sebagainya. Selain ada juga peserta mandiri karena tidak membayar iuran lagi makan tidak aktif,” tambahnya. (Rhy)
