0%
logo header
Kamis, 27 November 2025 22:26

Pemkab Barru Andi Ina Kartika Sari Bahas Potensi Gerakan Tanah Mattirowalie dalam Lokakarya Mitigasi Bencana

Mulyadi Ma'ruf
Editor : Mulyadi Ma'ruf
Ket: Bupati Barru, Andi Ina Kartika Sari
Ket: Bupati Barru, Andi Ina Kartika Sari

REPUBLIKNEWS.CO.ID, BARRU – Pemerintah Kabupaten Barru menegaskan komitmen dalam mengantisipasi potensi bencana melalui Lokakarya Akhir Kajian Potensi Bencana Gerakan Tanah di Dusun Lapaddare, Desa Mattirowalie, Kecamatan Tanete Riaja, Kamis 27 November 2025. Bupati Barru Andi Ina Kartika Sari membuka kegiatan yang berlangsung di Aula Kantor Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga.

Lokakarya ini menjadi tindak lanjut atas kajian akademik yang dilakukan tim Universitas Hasanuddin Makassar. Kajian tersebut memetakan potensi gerakan tanah di wilayah Mattirowalie yang dinilai perlu mendapat perhatian serius.

Dalam sambutannya, Bupati menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang berperan dalam pelaksanaan kajian ini. Ia menegaskan bahwa upaya mitigasi bencana menjadi prioritas pemerintah bersama Wakil Bupati Abustan A Bintang.

Baca Juga : Pj Sekda Barru Hadiri Wisuda Sarjana ke-26 Universitas Muhammadiyah Barru

“Ini adalah komitmen kami bersama Wakil Bupati untuk memastikan seluruh persoalan kemanusiaan mendapat perhatian penuh dari pemerintah. Apa pun yang berkaitan dengan keselamatan masyarakat menjadi prioritas kami dalam menjalankan amanah selama lima tahun ke depan,” ujar Bupati.

Ia mengingat kejadian bencana pada akhir 2024 yang meninggalkan duka bagi masyarakat. Saat itu dirinya belum dapat mengambil kebijakan karena masih menunggu penetapan hasil Pilkada. Setelah dilantik, ia memastikan langkah perbaikan dan keselamatan warga menjadi agenda utama pemerintah daerah.

Bupati menegaskan bahwa hasil kajian ini akan menjadi dasar dalam menentukan kebijakan, termasuk kemungkinan relokasi warga yang tinggal di zona rawan. Ia menekankan bahwa pemerintah tidak boleh menunda penanganan potensi bencana.

Baca Juga : Bupati Barru Hadiri Peringatan Hari Juang Infanteri ke-77 di Kodam XIV Hasanuddin

“Setiap potensi bencana adalah peringatan bagi pemerintah untuk mengambil langkah. Jika keputusan relokasi harus ditempuh, pemerintah memastikan hak masyarakat tetap terlindungi,” katanya.

Ia menyebut pengambilan kebijakan memerlukan kajian teknis serta dukungan masyarakat dan DPRD. Bupati mendorong seluruh pihak untuk bersatu menghadapi persoalan kemanusiaan ini.

“Kabupaten Barru ini milik kita semua. Pemerintah, DPRD, OPD, hingga masyarakat desa harus bersama-sama menghadapi persoalan ini. Jangan ragu dan jangan takut. Pemerintah tidak akan mengambil hak masyarakat. Kami ingin memastikan keselamatan dan masa depan warga terjamin,” tegasnya.

Baca Juga : Pemkab Barru Pastikan Pengamanan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 Aman dan Kondusif

Bupati juga mengapresiasi pendampingan ilmiah dari UNHAS yang memberi dukungan penting dalam memahami kondisi geologi dan risiko bencana.

Ia berharap lokakarya ini menghasilkan rekomendasi terbaik demi keselamatan masyarakat.

Kegiatan ini dihadiri Kepala Pusat Studi Kebencanaan UNHAS Ilham Alimuddin, Wakil Rektor IV UNHAS Adi Maulana, Anggota DPRD Kabupaten Barru dari Komisi I dan dapil Tanete Riaja dan Pujananting, pimpinan OPD Pemkab Barru, Camat Tanete Riaja, Kepala Desa Mattirowalie, tokoh masyarakat, serta warga Dusun Lapaddare.(*)

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi.republiknews1@gmail.com atau Whatsapp +62 813-455-28646