0%
logo header
Sabtu, 24 Mei 2025 16:06

Pemkab Gowa Anggarkan Rp6 Miliar Dukung Program Cetak Sawah Rakyat

Chaerani
Editor : Chaerani
Wakil Bupati Gowa, Darmawangsyah Muin, pada Rapat Koordinasi bersama Direktorat Lahan Kementerian Pertanian di Baruga Pattingalloang, Kantor Bupati Gowa, kemarin. (Dok. Humas Gowa)
Wakil Bupati Gowa, Darmawangsyah Muin, pada Rapat Koordinasi bersama Direktorat Lahan Kementerian Pertanian di Baruga Pattingalloang, Kantor Bupati Gowa, kemarin. (Dok. Humas Gowa)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, GOWA — Pemerintah Kabupaten Gowa mengalokasikan anggaran tambahan sebesar Rp6 miliar dari APBD 2025 untuk pengadaan sarana pertanian. Salah satunya untuk mendukung program Cetak Sawah Rakyat yang digagas Kementerian Pertanian (Kementan) RI.

Wakil Bupati Gowa, Darmawangsyah Muin menilai, program tersebut wajib didukung sebagai upaya pemerintah dalam memperkuat ketahanan dan swasembada pangan.

“Pemkab Gowa telah mengalokasikan anggaran tambahan sebesar Rp6 miliar untuk pengadaan sarana pertanian melalui APBD 2025,” katanya, dalam Rapat Koordinasi bersama Direktorat Lahan Kementerian Pertanian di Baruga Pattingalloang, Kantor Bupati Gowa, kemarin.

Baca Juga : Tekankan Integritas dan Loyalitas, Wawali Makassar Buka Kegiatan Retret Lurah di Malino

Menurut Darmawangsyah, program ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat ketahanan pangan, sekaligus mendukung upaya swasembada pangan di tingkat daerah maupun nasional. Apalagi, progam tersebut sejalan dengan komitmen Pemerintah Kabupaten Gowa untuk terus mengembangkan sektor pertanian.

“Ini sesuai dengan upaya kami mendorong sektor pertanian, mulai dari pengadaan benih berkualitas, pembangunan prasarana, bantuan alat mesin pertanian (alsintan), hingga optimalisasi lahan dan peningkatan SDM pertanian,” ungkapnya.

Dirinya memaparkan, secara kinerja sektor pertanian di Kabupaten Gowa, capaian produksi padi terus meningkat. Luas sawah saat ini mencapai 36.409 hektare (Ha) dengan potensi tanam hingga 74.002 Ha.

Baca Juga : Wali Kota Makassar dan Rektor UMI Teken MoU Penguatan Akademik hingga Pemberdayaan UMKM

Kemudian, untuk kinerja produksi padi mencatatkan pertumbuhan yang positif atau mengalami tumbuh sekitar 1,2 persen per tahun. Misalnya, di 2022 sebanyak 419.503 ton, kemudian di 2023 mencapai 421.454 ton, dan periode 2024 sebesar 429.119 ton.

“Sementara pada periode Januari hingga Maret 2025 produksi padi kita telah mencapai 60.027 ton dengan produktivitas 6,7 ton per Ha,” terang Wabup Gowa.

Lanjutnya, hanya saja tantangan yang dihadapi pada sektor pertanian yakni adanya dampak dari alih fungsi lahan pertanian menjadi kawasan industri dan pemukiman.

Baca Juga : Pemerintah Bakal Setop Impor Solar Tahun Depan, FORMID Apresiasi Langkah Menteri ESDM

“Kondisi ini bisa mengancam ketahanan pangan kita, sehingga dibutuhkan langkah nyata seperti program cetak sawah ini untuk mengamankan masa depan pertanian,” tegasnya.

Sementara, mewakili Direktorat Lahan Kementan RI Seprianto menjelaskan, program Cetak Sawah Rakyat bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengoptimalkan lahan potensial, seperti lahan rawa dan irigasi, yang akan dimasukkan dalam perencanaan tata ruang pertanian.

“Lokasi yang diusulkan harus memiliki kejelasan spasial agar perencanaan dan penganggaran bisa tepat sasaran. Usulan dari masyarakat, penyuluh, dan dinas juga akan diproses lebih awal agar studi kelayakan dan penyusunan desain teknis (SID) lebih efisien,” jelasnya.

Baca Juga : Husniah Talenrang Beri Bantuan Pangan ke Warga Miskin Ekstrem di Parangloe

Pada 2025, Kabupaten Gowa telah menyiapkan lahan seluas 700 hektar untuk program ini. Lahan tersebut tersebar di 18 kecamatan, dengan tujuh kecamatan yang dinilai paling potensial, yaitu, Bajeng, Biringbulu, Bontomarannu, Manuju, Pallangga, Parangloe, dan Tinggimoncong.

Ia menerangkan, beberapa indikator yang perlu dipenuhi dalam mengimplementasikan program tersebut. Antara lain, luas lahan minimal 50 Ha, tidak bersengketa, bukan bagian dari kawasan hutan atau lahan konservasi tinggi, tidak berada di atas lahan Hak Guna Usaha (HGU), Hak Guna Bangunan (HGB), atau kawasan pemutakhiran lahan sawah 2024, dan termasuk dalam kawasan budidaya menurut tata ruang wilayah.

“Sinergi dari pusat hingga daerah sangat penting untuk menyukseskan program ini. Kami berharap semua pihak, mulai dari Kementan, Pemprov Sulsel, hingga Pemkab Gowa, terus berjalan seiring sejalan,” terangnya.

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi.republiknews1@gmail.com atau Whatsapp +62 813-455-28646