REPUBLIKNEWS.CO.ID, GOWA — Pemerintah Kabupaten Gowa terus melakukan upaya penghijauan di lahan-lahan kritis yang ada di wilayahnya. Hal ini sebagai upaya menjaga kelestarian lingkungan, khususnya hutan.
Salah satunya dengan melakukan penanaman pohon seperti di Kawasan Hutan Produksi yang ada di Desa Tonasa, Kecamatan Tombolopao.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gowa Azhari Azis mengatakan, Pemkab Gowa kembali melakukan penanaman pohon sebanyak 4.000 bibit. Kegiatan ini dilakukan melihat banyaknya lahan-lahan kritis yang memprihatinkan.
Baca Juga : Tekankan Integritas dan Loyalitas, Wawali Makassar Buka Kegiatan Retret Lurah di Malino
“Lahan yang kita gunakan tepatnya di Desa Tonasa ini memang cukup luas dan selama ini digarap oleh warga masyarakat, kondisinya pun kritis sehingga kami lakukan penanaman pohon disini,” katanya usai melakukan penanaman pohon, di Kecamatan Tombolopao, Rabu (22/03/2023).
Selain itu, program penghijauan di lahan kritis ini juga sesuai dengan arahan Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan.
“Kita akan melakukan penanaman ini tiga bulan sekali dan kita akan tetap meninjau lokasi ini untuk melihat apakah yang kita tanam pada hari ini bisa tumbuh atau tidak,” kata Azhari.
Baca Juga : Wali Kota Makassar dan Rektor UMI Teken MoU Penguatan Akademik hingga Pemberdayaan UMKM
Adapun jenis bibit pohon yang ditanam bermacam-macam. Diantaranya pohon Bitti, Mahoni, Akasia, Tembesu, Jati Putih, dan berbagai jenis lainnya.
“Tentunya apabila ada yang tidak tumbuh itu akan diadakan penyulaman kembali sehingga pohon-pohon yang mati kita ganti kembali,” ujarnya.
Sementara, Wakil Bupati Gowa Abd Rauf Malaganni mengatakan, penanaman pohon kali ini sudah dilakukan yang kedua kalinya dengan rentan waktu per tiga bulan.
Baca Juga : Pemerintah Bakal Setop Impor Solar Tahun Depan, FORMID Apresiasi Langkah Menteri ESDM
“Kita harapkan penanaman pohon di lahan kritis ini mampu memperbaiki lingkungan hidup yang ada di Kabupaten Gowa,” terangnya.
Sebelumnya, kegiatan serupa pertama kali dilakukan di Kecamatan Tinggimoncong dan Tombolopao pada 5 November 2022 lalu. Upaya ini dilakukan dengan harapan penanaman pohon tersebut bisa memperbaiki lingkungan hidup yang ada di Kabupaten Gowa.
Menurutnya, kondisi kerusakan hutan saat ini lebih dari 2 juta hektar pertahun. Untuk itu, sebagai bentuk kepedulian pemerintah daerah dalam pelestarian lingkungan hidup, pihaknya melakukan penanaman pohon secara kontinu setiap tiga bulan.
Baca Juga : Husniah Talenrang Beri Bantuan Pangan ke Warga Miskin Ekstrem di Parangloe
“Kondisi buruk ini tidak boleh dibiarkan terus-menerus dan harus dihentikan mulai sekarang untuk itu sebagai bentuk kepedulian dalam pelestarian lingkungan hidup kita akan melakukan penanaman pohon secara kontinu yaitu setiap 3 bulan,” jelasnya.
Lanjutnya, ditambah lagi pencemaran udara yang mengakibatkan planet bumi tidak cerah lagi karena penuhnya dengan gas polusi. Sementara lahan di sekitar sering terlihat gersang dan hutan banyak yang rusak akibatnya ketika musim hujan datang sejumlah wilayah kerap kali mengalami bencana banjir dan tanah longsor.
“Sebaliknya pada musim kemarau kita mengalami kekeringan, ini pertanda bahwa hutan dan lingkungan kita mulai rusak. Hutan dan lingkungan yang mulai rusak tidak dapat lagi berfungsi sebagai pengatur tata air bagi kehidupan manusia,” jelasnya.
Baca Juga : Husniah Talenrang Beri Bantuan Pangan ke Warga Miskin Ekstrem di Parangloe
Wabup Gowa berharap, dengan dilakukannya penanaman pohon ini bisa menjadi contoh bagi warga sekitar dan masyarakat Kabupaten Gowa secara keseluruhan untuk mulai membiasakan diri menanam pohon sejak dini.
“Mudah-mudahan dengan penanaman pohon yang kita lakukan ini semua masyarakat yang ada di Kabupaten Gowa ikut serta untuk menanam pohon, dengan jumlah penduduk kita di Kabupaten Gowa ini sudah hampir 800.000 maka tentu bisa kita perbaiki lingkungan yang rusak ini,” harapnya.