REPUBLIKNEWS.CO.ID, GOWA — Pemerintah Kabupaten Gowa berencana mengadopsi upaya Pemerintah Kabupaten Kalungkung, Provinsi Bali dalam pengembangan pariwisata, hingga pengelolaan sampah.
Sebagai langkah awal Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan bersama Wakil Bupati Gowa Abd Rauf Malaganni mengajak jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Gowa untuk melakukan studi tiru di daerah yang dinilai berkembang dari segi sektor pariwisatanya.
Adnan mengatakan, kedatangannya ke Kabupaten Klungkung untuk mengetahui bagaimana pemerintah daerah bisa mengembangkan sektor pariwisata. Sebab, ia menilai objek wisata Nusa Penida dikenal sukses menarik wisatawan datang ke Kabupaten Klungkung di tengah banyaknya objek wiasata di Provinsi Bali. Sehingga, pencapaian ini pun diharapkan bisa diterapkan pada beberapa objek wisata yang ada di Kabupaten Gowa.
Baca Juga : 134 Mahasiswa Program Mahasantri Angkatan Kedua Ikut Orientasi
“Perjalanan dari Badung ke Klungkung ini sekitar 1,14 jam, tapi masih banyak orang datang ke Klungkung meskipun jaraknya cukup memakan waktu. Makanya kita ingin tahu bagaimana cara menarik wisatawan,” katanya di sela-sela kunjungannya yang diterima langsung oleh Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta, di Kantor Bupati Klungkung, kemarin.
Selain pariwisata, Adnan yang juga Sekretaris Jendral Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) ini mengaku tertarik dengan pengelolaan sampah yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Klunglung.
Pada kesempatan ini Adnan juga menyampaikan terimakasih kepada Bupati Klungkung beserta jajaran atas penerimaannya. Menurutnya apa yang didapatkan dari studi tiru ini akan menjadi referensi bagi pengembangan pariwisata dan pengelolaan sampah di Kabupaten Gowa
Baca Juga : Sinergitas Program Gowa Bersama dan Gerakan Pramuka Perlu Diperkuat
“Kebersihan ini juga menjadi sangat penting. Kalau kebersihan bagus, pasti pariwisata berkembang. Jadi kita juga ingin mengetahui penanganan sampah untuk menunjang pariwisata di Klungkung,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta menjelaskan bahwa sejak pertamakali menjabat bupati, dirinya terus melakuan promosi tempat wisata, hingga mengundang Menteri Pariwisata saat datang ke Klungkung. Selain itu pihaknya melakukan perbaikan infrastruktur terutama akses menuju tempat wisata.
“Awal menjabat 2013 dan 2014 saya mengadakan festival untuk mempromosikan Nusa Penida. Kemudian pada 2015 meminta Menteri periwisata datang ke Nusa Penida untuk dipromosikan lebih luas lagi,” ujarnya.
Baca Juga : Pembagian Seragam Gratis Hati Damai Sasar Siswa SD dan SMP di Malino
Hingga pada akhirnya pada 2019 keunjungan ke Nusa Penida mencapai 12 ribu orang perhari. Tiga tahun pertama, I Nyoman Suwirta menyebutkan mampu memasukan pendapatan daerah sebesae Rp55 miliar.
“Di 2016 kita lakukan perbaikan jalan. Tanpa diduga kecepatan kunjungan dibandingkan kecapatan perbaikan infrastruktur kalah. Hingga puncaknya 2019 pengunjung mencapai 12 ribu perhari,” ungkapnya.
Sementara dalam penanganan sampah, I Nyoman Suwirta menyebutkan Pemkab Klungkung membuat inovasi Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS) Center. Semua sampah yang masuk di TOSS sudah dipilah dari rumah, kemudian sampah akan dijadikan sebagai pupuk kompos.
Baca Juga : Husniah Talenrang Dikukuhkan Jadi Anggota Kehormatan KAHMI Gowa
“Proses pemilahan dari rumah menjadi kunci penting untuk mempercepat proses pengolahan sampah di TOSS yang kemudian akan dijadikan pupuk kompos. TOSS juga ini sebagai upaya mendukung ketahanan pangan,” ungkapnya.
Pada kesempatan ini juga dilakukan kunjungan langsung ke TOSS Center Gema Santi Klungkung di Desa Kusamba, Kecamatan Dawan. Wakil Bupati Gowa bersama Bupati Klungkung dan Forkopimda Kabupaten Gowa melihat langsung proses pengolahan sampah di TOSS Center Gema Santi Klungkung.