0%
logo header
Senin, 18 April 2022 21:24

Pemkab Gowa Turunkan 590 TPPS di Kecamatan untuk Tekan Angka Stunting

Rizal
Editor : Rizal
Wakil Bupati Gowa, Abd Rauf Malaganni saat membuka pertemuan Penguatan Kemitraan Kampung KB dalam rangka percepatan penurunan stunting di Gowa, Senin (18/4/2022). (Foto: Istimewa)
Wakil Bupati Gowa, Abd Rauf Malaganni saat membuka pertemuan Penguatan Kemitraan Kampung KB dalam rangka percepatan penurunan stunting di Gowa, Senin (18/4/2022). (Foto: Istimewa)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, GOWA – Pemerintah Kabupaten Gowa terus melakukan upaya-upaya preventif dalam rangka menekan angka prevelensi stunting.

Salah satunya pemerintah daerah melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Kabupaten Gowa membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di seluruh desa dan Kelurahan yang ada di 18 kecamatan.

Wakil Bupati Gowa, Abd Rauf Malaganni mengatakan, ada 590 tim pendamping keluarga dari TPPS yang dibentuk. Dalam tim tersebut terbagi 1.770 kader yang akan membantu menekan angka stunting di masyarakat.

Baca Juga : Dari Aduan Warga hingga Layanan Online Terpadu, Wamendagri Akui Digitalisasi Makassar yang Terbaik

Pernyataan itu disampaikannya saat membuka pertemuan Penguatan Kemitraan Kampung KB dan Pemberdayaan Kelompok Masyarakat di Kampung KB dalam Rangka Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Gowa di Baruga Karaeng Galesong, Kantor Bupati Gowa, Senin (18/4/2022).

“Dengan adanya tim ini diharapkan pemerintah di setiap jenjang wilayah bisa bekerja lebih fokus dan terarah agar hasilnya penanganan stunting di wilayah Kabupaten Gowa bisa lebih baik,” katanya.

Tak hanya itu, dirinya juga meminta agar seluruh pihak terlibat untuk memperkuat kolaborasi dalam menurunkan angka stunting ini. Apalagi menurutnya secara nasional Kabupaten Gowa memiliki target di 2024 mendatang angka prevalensi balita stunting 14 persen, meski begitu diharapkan sebelum targetnya kondisinya sudah bisa dicapai.

Baca Juga : Hasil Lengkap CostuMAXI 2025: XMAX, NMAX, Aerox dan Lexi Punya Raja Modifikasi Baru

“Ini bisa kita capai tentunya dengan kerjasama dan kolaborasi yang baik antara semua pihak. Intinya juga agar semua SKPD terkait dapat ikut terlibat dapat melakukan program dan kegiatan yang dapat mendukung percepatan penurunan stunting ini,” kata Wabup Gowa yang juga Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Gowa itu.

Dirinya menyebutkan saat ini angka stunting dari tahun ke tahun di Kabupaten Gowa terus mengalami penurunan. Hasil Reset Kesehatan Dasar (Reskesdas) 2018 prevalensi balita stunting Kabupaten Gowa sebesar 44,50 persen, kemudian tahun 2019 mencapai 36,90 persen dan terakhir turun menjadi 33 persen di 2021.

“Melihat perjalanan data balita stunting di Kabupaten Gowa kita patut bersyukur bahwa prevalensi balita stunting selalu menurun. Namun dengan adanya pandemi Covid-19 sepanjang 2020-2021 ini diperkirakan indikator peningkatan kualitas SDM tersebut akan menurun,” ungkapnya.

Baca Juga : Tekankan Integritas dan Loyalitas, Wawali Makassar Buka Kegiatan Retret Lurah di Malino

Sementara itu, Sekretaris Perwakilan Badan Kependudukan dan Kekuarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulawesi Selatan Faisal Fahmi mengatakan, permasalahan stunting ini menjadi isu strategis bangsa Indonesia yang harus diselesaikan karena menyangkut kualitas SDM. Pembangun SDM masuk dalam misi generasi emas Indonesia di 2045 mendatang.

Menurutnya, stunting ini bukan hanya mempengaruhi pertumbuhan fisik pada anak, tetapi juga pada perkembangan kecerdasan. Sehingga menurutnya ini akan mempengaruhi kualitas SDM di bangsa Indonesia.

“Stunting ini bukan hanya mempengaruhi postur tinggi badan tetapi juga pada aspek kecerdasannya, otomatis bagaimana kita bisa mencapai generasi emas 2045 kalau masalah stunting ini tidak bisa kita selesaikan pada saat ini,” tutupnya. (*)

Penulis : Chaerani
Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi.republiknews1@gmail.com atau Whatsapp +62 813-455-28646