0%
logo header
Minggu, 25 Juni 2023 17:54

Pemkab Sinjai Diminta Tak Pandang Sebelah Mata Tangani Banjir di Dusun Maccini

Kondisi Banjir di Dusun Maccini, Desa Panaikang, Kecamatan Sinjai Timur, Kabupaten Sinjai yang menjadi langganan banjir setiap Tahun. (Istimewa)
Kondisi Banjir di Dusun Maccini, Desa Panaikang, Kecamatan Sinjai Timur, Kabupaten Sinjai yang menjadi langganan banjir setiap Tahun. (Istimewa)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, SINJAI — Masalah banjir di Kabupaten Sinjai masih menjadi tugas berat Pemerintah Daerah untuk melakukan penanganan terhadap wilayah yang menjadi langganan banjir. Misalnya, wilayah kuliner Lapangan Sinjai bersatu, Jalan lompobattang, Jalan Gunung Krakatau dan Jalan Sudirman di Kecamatan Sinjai Utara.

Sejumlah wilayah tersebut sudah menjadi langganan banjir saat intensitas hujan lebat tiap tahunnya. Meski Bupati Sinjai, Andi Seto bersama DPRD pernah mengunjungi kota Semarang untuk melakukan studi banding tentang penanganan banjir. Hasil studi banding tersebut ternyata tidak membuahkan hasil apa-apa. Kota Sinjai masih banjir dan banjir.

Bukan hanya di daerah kota, di Dusun Maccini, Desa Panaikang, Kecamatan Sinjai Timur yang berjarak 6 kilometer dari kota sinjai juga masih menjadi langganan banjir. Saat intensitas hujan lebat, jalan di wilayah tersebut terendam banjir sehingga aktivitas masyarakat harus terhenti sebab jalan antar desa yang setiap harinya dilalui tak bisa diakses.

Baca Juga : Reses di Sinjai, Warga Curhat Soal Sarana Pertanian ke Anggota DPRD Sulsel Gerindra

Seperti banjir yang terjadi (Minggu, 25/6/2023) pagi. Akses jalan di wilayah dusun Maccini tak dapat dilalui masyarakat disebabkan banjir tersebut sudah setinggi lutut dewasa. Dampak banjir itupun mengakibatkan sejumlah persawahan ikut terendam.

“Kalo banjir seperti ini biasanya 5 hektar persawahan petani ikut terendam pak,” kata Kepala Desa Panaikang, Bahtiar saat dikonfirmasi republiknews.co.id via WhatsApp.

Ia menjelaskan, bukan hanya jalan tidak bisa diakses, rumah warga pun di wilayah tersebut juga terdampak. Meski pemerintah desa Panaikang setiap tahun menyampaikan usulan untuk dilakukan pengerukan anak sungai saat musyawarah perencanaan pembangunan tingkat kecamatan namun hingga saat ini belum ada realisasi dari pemerintah daerah.

Baca Juga : Reses di Sinjai, H. Patudangi Azis Serap Aspirasi Masyarakat soal Retribusi TPI Lappa

“Setiap tahun kita usulkan pengerukan anak sungai saat musrenbang kecamatan pak. Sebab, saat hujan dengan intensitas lebat jalan, rumah warga dan persawahan ikut terendam dan dampaknya terkadang petani gagal panen,” ungkapnya.

Selain menyampaikan saat musrenbang, pihaknya telah menyampaikan dampak dan kondisi banjir kepada Dinas PUPR dan BPBD Sinjai untuk dilakukan penanganan berupa pengerukan anak sungai sepanjang kurang lebih 500 Meter.

Olehnya itu pemerintah daerah Sinjai tidak memandang sebelah mata banjir yang melanda daerah kami setiap tahunnya, sebab sangat berdampak bagi para petani dan masyarakat setempat.

Baca Juga : Banjir dan Longsor Terjang 5 Kabupaten di Sulsel, Pj Gubernur Bahtiar Sampaikan Duka Mendalam

Sementara itu, Camat Sinjai timur, Akbar mengatakan akan secepatnya melakukan koordinasi dengan Dinas PUPR dan BPBD Sinjai terkait kondisi di Dusun Maccini, desa Panaikang yang tiap tahunnya menjadi langganan banjir.

Ia membeberkan penyebab banjir di daerah tersebut disebabkan hujan lebat ditambah limpahan air dari dua desa yakni Patalassang dan Lasia menyatu di Maccini sehingga saluran air tidak mampu menampung sehingga meluap ke jalan hingga di persawahan petani.

“Kita akan koordinasikan kepihak terkait untuk dilakukan pengerukan anak sungai sepanjang kurang lebih 500 meter,” pungkasnya. (*)

Penulis : Asrianto
Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi.republiknews1@gmail.com atau Whatsapp +62 813-455-28646