REPUBLIKNEWS.CO.ID, WAKATOBI — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wakatobi menyiapkan lahan sekira 1,3 hektar untuk pengembangan budidaya program udang vaname di tahun 2023 mendatang.
Hal tersebut diungkapkan Pelaksana tugas (Plt) Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Wakatobi, Mulyanto.
Mulyanto mengungkapkan, lokasi budidaya tersebut merupakan milik Pemkab Wakatobi yang berada di Desa Longa Kecamatan Wangiwangi.
Baca Juga : Srikandi Tangguh PLN Lalui Segala Tantangan Wujudkan Listrik Berkeadilan di Sulselrabar
“Hasil konsultasi kami ke BPKP bahwa untuk membangun infrastruktur yang akan menjadi aset daerah sebaiknya dilakukan di lokasi Pemda. Kebetulan lokasi di Longa adalah lokasi milik Pemda, sertifikatnya atas nama Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Wakatobi,” kata Mulyanto kepada sejumlah awak media, Selasa (30/08/2022).
Terkait berapa jumlah kolam bioflok yang akan dibangun di 2023 nanti, secara teknis akan diatur dalam perencanaannya. Jelasnya lanjut dia, DKP Wakatobi sudah mengusulkan anggaran kegiatan budidaya senilai Rp3,1 miliar di APBD 2023.
“Paling tidak kami akan pastikan bahwa untuk pengembangan di Longa itu harus ada instalasi pengolahan air limbahnya,” tukasnya.
Baca Juga : Safari Ramadan di Pulau Tomia, Bupati Haliana Serahkan Bantuan Pembangunan Masjid Ratusan Juta
Menurutnya, salah satu program unggulan udang vaname ini skemanya akan dikelolah langsung oleh Perusahaan umum daerah (Perumda) dan saat ini draft Perda Perumda sendiri telah diusulkan ke DPRD Wakatobi untuk dibahas bersama Pemkab.
Sementara belum adanya kegiatan budidaya udang vaname di tahun 2022 ini lanjut Mulianto karena pihaknya sementara mempeogres penyelesaian dokumen lingkungan berupa UKL-UPL karena pengembangan di 2023 limbah budidaya mesti ada unit pengolahan.
Selain pengembangan budidaya udang vaname milik daerah, Pemkab Wakatobi juga akan berupaya mendorong kelompok-kelompok masyarakat yang secara mandiri melakukan budidaya udang vaname seperti di Desa Sombu agar kedepannya bisa mendapatkan paket-paket bantuan dari pusat.
Baca Juga : Gandeng Baznas, Bupati Haliana Serahkan Bantu Beras Kepada Lansia di Pulau Tomia
Sejauh ini pihaknya sudah mencoba membangun komunikasi bersama beberapa Balai budidaya seperti di Takalar, Lampung, dan Ambon.
“Karena di Kementerian juga ada paket-paket bantuan untuk kelompok. Biasanya mereka bantuan satu pakate itu jumlahnya 3 kolam diameter 10. Kami upayakan untum kelompok-kelompok masyarakat seperti Sombu kedepannya bisa dapat bantuan ,” tutupnya.