0%
logo header
Sabtu, 06 Desember 2025 09:14

Pemkot Makassar dan Kuwait Jajaki Kerja Sama Ketahanan Pangan hingga Infrastruktur

Rizal
Editor : Rizal
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin saat menerima kunjungan resmi Duta Besar Kuwait, Khalid Jassim Alyassin di Balaikota Makassar, Jumat (5/12/2025). (Foto: Istimewa)
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin saat menerima kunjungan resmi Duta Besar Kuwait, Khalid Jassim Alyassin di Balaikota Makassar, Jumat (5/12/2025). (Foto: Istimewa)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR – Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menerima kunjungan resmi Duta Besar Kuwait, Khalid Jassim Alyassin di Balaikota Makassar, Jumat (5/12/2025). Silaturahmi diplomatik tersebut membahas peluang kerja sama lintas sektor antara Kota Makassar dan Kuwait.

Terlebih dahulu, Khalid Jassim Alyassin menyampaikan apresiasi atas sambutan hangat Pemerintah Kota Makassar, lalu membuka diskusi mengenai area kolaborasi yang memungkinkan untuk dijajaki.

Dalam dialog tersebut, sejumlah sektor strategis menjadi fokus diskusi Munafri dan Khalid Jassim Alyassin. Diantaranya ketahanan pangan, ketenagakerjaan, serta peluang dukungan dalam pembangunan infrastruktur.

Baca Juga : Angkat Ikon Geopark di Bandara Hasanuddin, Gubernur Sulsel: Gerbang Awal Promosi Pariwisata Sulsel

Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menyambut baik peluang tersebut. Ia menegaskan bahwa Makassar terbuka lebar menerima uluran kerja sama strategis dengan Kuwait.

Munafri lalu bercerita tentang peluang kerja sama dalam penguatan sumber daya manusia. Ia menilai, sebagai negara yang sama-sama mayoritas penduduk Muslim, Negara muslim memiliki nilai-nilai positif dalam aspek ketenagakerjaan.

Peluang kerja maupun studi di negara Kuwait yang memiliki latar budaya dan pandangan dalam spiritual masyarakat yang tidak jauh berbeda, tentu akan lebih baik bagi warga muslim Makassar.

Baca Juga : Resmi Disetujui, Pemkot dan DPRD Makassar Perkuat Regulasi Kearsipan, Pesantren dan Tata Kelola Keuangan

“Banyak warga Makassar yang bekerja ke luar negeri, mayoritas masih mencari peluang ke negara-negara barat, tentu beda kalau mereka ke negara Islam,” ucap Munafri.

Munafri lalu menyebut Makassar Creative Hub (MCH) sebagai salah satu fasilitas yang sudah dirancang untuk memperkuat keterampilan masyarakat melalui berbagai pelatihan dan kompetensi industri masa kini.

“Meski demikian, masih perlu pelatihan dan persiapan untuk memahami sosial budaya, hingga tradisi dari negara Kuwait itu sendiri,” lanjut Munafri.

Baca Juga : IPM Makassar 2025 Tertinggi di Sulsel, Tembus Peringkat 7 Nasional

Selain ketenagakerjaan, pembahasan juga menyentuh peluang dukungan dalam bidang transportasi publik. Munafri membuka peluang dukungan di sektor transportasi sekolah hingga ransportasi laut bagi warga kepulauan.

“Kami akan segera menyusun daftar program. Setelah itu, kami siap melanjutkan pertemuan berikutnya,” ujar Munafri kepada Khalid Jassim Alyassin.

Sementara itu, Khalid Jassim Alyassin menyampaikan pertemuan ini menjadi langkah awal dalam menelaah potensi kerja sama yang akan dibangun.

Baca Juga : Bawa Semangat Solidaritas Antarumat Beragama, Fadel Tauphan Kunjungi Dua Gereja di Malam Natal

“Kami ingin bekerja sama di berbagai sektor, spesifiknya di ketahanan pangan, ketenagakerjaan, dan pembangunan dan infrastruktur,” urainya.

Khalid Jassim Alyassin menyampaikan usai pertemuan tersebut, langkah selanjutnya adalah pembahasan teknis bersama pihaknya untuk menentukan sektor prioritas yang paling relevan. (*)

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi.republiknews1@gmail.com atau Whatsapp +62 813-455-28646