REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR – Pemerintah Kota Makassar kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas hidup para lansia.
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menegaskan bahwa pemberdayaan lansia harus menjadi perhatian serius, mulai dari pemenuhan gizi hingga pendampingan aktivitas sehari-hari bersama keluarga.
Pesan itu disampaikan Munafri saat membuka kegiatan senam massal bersama ribuan lansia dalam acara bertema “Lansia Sehat, Bahagia, dan Produktif untuk Makassar Mulia“.
Baca Juga : Pastikan Tepat Sasaran, Tamsil Linrung Inisiasi Posko Pengaduan Program Strategis Presiden di Sulsel
Kegiatan yang digelar oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPP dan KB) Kota Makassar dari 15 Kecamatan tersebut berlangsung meriah di Lapangan Karebosi, Jumat (21/11/2025).
Hadir pula Kepala DPP dan KB Makassar, Andi Irwan Bangsawan, serta Kepala Perwakilan BKKBN Sulsel, Shodiqin, yang ikut memberikan dukungan penuh terhadap upaya Pemkot menjadikan lansia sebagai kelompok masyarakat yang tetap aktif dan produktif.
Pada kesempatan ini, Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menyampaikan rasa bahagia dan haru saat bertemu langsung dengan ribuan kader Keluarga Berencana dan para lansia dalam kegiatan senam massal.
Baca Juga : Angkat Ikon Geopark di Bandara Hasanuddin, Gubernur Sulsel: Gerbang Awal Promosi Pariwisata Sulsel
Di hadapan lebih dari 1.500 peserta, Appi menegaskan bahwa pemerintah wajib memberikan perhatian maksimal kepada para lansia, terutama mereka yang masih aktif dan sehat menjalani kesehariannya.
“Saya sangat bahagia melihat para lansia kita hari ini masih sehat, masih semangat. Pemerintah harus memberikan perhatian yang maksimal kepada mereka,” kata Appi.
“Pada keseharian, lansia telah berjuang menghadirkan dan membesarkan keluarga yang sehat. Jika lansianya sehat, tentu keluarga-keluarga lainnya juga bisa sehat,” tambahnya.
Baca Juga : Resmi Disetujui, Pemkot dan DPRD Makassar Perkuat Regulasi Kearsipan, Pesantren dan Tata Kelola Keuangan
Ia menekankan bahwa lansia perlu terus diberdayakan melalui berbagai program yang membuat aktivitas fisik dan sosial mereka tetap berjalan.
Menurutnya, keluarga juga berperan penting untuk mengingatkan orang tua agar aktif bergerak dan tidak terlalu banyak menghabiskan waktu menonton atau bermain handphone.
Apalagi, di usia sekarang, metabolisme dan peredaran darah tidak sama seperti waktu muda. Terlalu banyak duduk justru bisa mengundang penyakit.
Baca Juga : IPM Makassar 2025 Tertinggi di Sulsel, Tembus Peringkat 7 Nasional
“Tolong jangan terlalu banyak diberikan kesempatan untuk nonton-nonton atau main handphone. Itu membuat malas bergerak,” imbuh Appi.
Lebih lanjut politisi Golkar itu meminta para kader KB atau pendamping lansia untuk terus mengingatkan warga agar melakukan aktivitas ringan setiap hari.
Appi menyarankan agar lansia mengisi waktu dengan merawat tanaman di rumah atau kegiatan sederhana lain yang membuat tubuh tetap aktif.
Baca Juga : IPM Makassar 2025 Tertinggi di Sulsel, Tembus Peringkat 7 Nasional
Dalam kesempatan tersebut, Munafri juga membuat suasana semakin haru dan bahagia dengan mengumumkan pemberian dua paket umrah, masing-masing untuk satu kader KB dan satu lansia.
“Jadi, diundi. Kader satu, lansia satu. Supaya yang berangkat lansianya ada pendampingnya,” kata Appi disambut riuh peserta.
Pada kesempatan ini, Munafri juga menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh kader KB, terutama Penyuluh Pembantu Keluarga Berencana Desa (PPKBD), yang disebutnya sebagai garda terdepan pembangunan keluarga.
Baca Juga : IPM Makassar 2025 Tertinggi di Sulsel, Tembus Peringkat 7 Nasional
“Pengabdian para kader sangat berarti bagi pemerintah kota. Mereka bekerja sunyi, tetapi hasilnya dirasakan nyata oleh ribuan keluarga di Makassar,” ungkap Munafri.
Ketua IKA FH Unhas itu menjelaskan, bahwa peran kader sangat menentukan keberhasilan program pembangunan keluarga.
Kader memastikan edukasi keluarga berjalan, layanan dasar menjangkau warga rentan, serta memberikan informasi dini kepada pemerintah terkait persoalan sosial di lapangan.
Baca Juga : IPM Makassar 2025 Tertinggi di Sulsel, Tembus Peringkat 7 Nasional
Data yang dikumpulkan, pendampingan yang dilakukan, dan kepedulian yang ditunjukkan menjadi fondasi kebijakan publik yang tepat sasaran.
“Tanpa kader KB, komitmen pemerintah menghadirkan kota yang inklusif dan aman akan kehilangan pijakan,” tegasnya.
Appi menegaskan bahwa pembangunan keluarga bukan hanya menyasar generasi muda, tetapi juga wajib memberikan penghormatan kepada para lansia yang telah berkontribusi besar bagi kota ini.
Baca Juga : IPM Makassar 2025 Tertinggi di Sulsel, Tembus Peringkat 7 Nasional
“Kehadiran para lansia mengingatkan bahwa harmoni sosial terwujud ketika setiap generasi saling merawat dan menghargai,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa seluruh lapisan masyarakat, mulai dari balita, remaja, ibu hamil, keluarga berisiko, hingga lansia adalah tanggung jawab Pemerintah Kota Makassar.
Lanjut dia, kader KB menjadi penyambung langsung antara kebutuhan masyarakat dan layanan pemerintah.
Baca Juga : IPM Makassar 2025 Tertinggi di Sulsel, Tembus Peringkat 7 Nasional
“Kerja kader harus memberi dampak nyata, dirasakan setiap keluarga, dan menjadi kekuatan bersama dalam membangun keluarga Makassar yang tangguh, sehat, dan siap menghadapi setiap tantangan,” demikian Appi. (*)
