REPUBLIKNEWS.CO.ID, KENDARI — Pandemi wabah Virus Corona yang telah melanda Indonesia khususnya Sulawesi Tenggara tidak hanya berdampak pada sektor kesehatan, tetapi juga sosial ekonomi masyarakat. Begitu pula untuk sektor pertanian yang merupakan sektor yang sangat krusial bagi keberlangsungan hidup masyarakat.
Maka dari itu Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara memberikan perlindungan kepada petani sawah untuk kelangsungan produksi beras melalui Bantuan Stimulus Pupuk NPK Non Subsidi pada wilayah sentra produksi padi di Sulawesi Tenggara agar produksi pertanian dan pangan tetap berjalan.
Pada kegiatan launching penyaluran bantuan pupuk NPK Non Subsidi, uang berlangsung di Posko Induk gugus Tugas Covid-19 Sultra, Jumat (22/05/2020), Gubernur Sulawesi tenggara Ali Mazi, mengatakan bahwa padi harus terus berproduksi untuk mencegah terjadinya kesulitan bahan pangan.
Baca Juga : PLN UIP Sulawesi dan Polda Sulsel Komitmen Jaga Infrastruktur Ketenagalistrikan Berkelanjutan
“Pertanian tidak boleh berhenti untuk terus bekerja karena kita butuh makan untuk meningkatkan imun kita, agar bisa tetap sehat dan terhindar dari Covid-19, maka dari itu masyarakat petani kita merupakan salah satu kalangan yang harus mendapat perhatian,” ujar Ali Mazi.
Sementara, Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Sulawesi Tenggara, Ari Sismanto mengatakan, dalam bantuan pupuk ini, pemprov memberikan bantuan kepada 175 kelompok tani yang tersebar di lima kabupaten.
“Untuk saat ini yang dapat difasilitasi sebanyak 175 kelompok dengan anggota sebanyak 3.269 orang, yang tersebar pada 38 kecamatan dan 112 desa di 5 kabupaten sentra,” kata Ari Sismanto.
Baca Juga : Terima Penghargaan KIP, Pemkab Gowa Ciptakan Keterbukaan Pelayanan Informasi Publik
Untuk diketahui, distribusi Pupuk NPK Non Subsidi ini dilaksanakan oleh distributor Pupuk Retro Kimia Gersik. Adapun anggaran bantuan stimulan Pupuk NPK Non Subsidi ini bersumber dari dana APBD Sultra sebesar Rp 3,5 miliar. (Akbar Tanjung)
