REPUBLIKNEWS.CO.ID, SINJAI – Komitmen Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan, Heriwawan untuk memastikan pembangunan yang berkelanjutan tak perlu diragukan lagi.
Komitmen itu ia tunjukkan saat melaksanakan kegiatan pengawasan pelaksanaan APBD dan evaluasi program pembangunan di Kecamatan Bulupoddo, Kabupaten Sinjai, Rabu (3/12/2025).
Pada kesempatan tersebut, Heriwawan menyampaikan terkait evaluasi APBD tahun 2025 serta membahas penetapan APBD 2026. Ia menekankan rencana pemerintah untuk perbaikan infrastruktur melalui program multiyears, khususnya pada ruas-ruas jalan strategis.
Baca Juga : Angkat Ikon Geopark di Bandara Hasanuddin, Gubernur Sulsel: Gerbang Awal Promosi Pariwisata Sulsel
“Masyarakat menyambut baik rencana perbaikan infrastruktur, terutama di Sinjai. Ada tiga ruas jalan yang mendapat bantuan dari Pemprov Sulsel, diharapkan bisa dikerjakan tahun berikutnya, yakni jalan poros Malino-Sinjai, jalan poros Kajang-Sinjai, dan jalan poros Bulukumba-Palampang,” ujar Heriwawan.
Selain infrastruktur, perhatian legislator Fraksi Partai Demokrat DPRD Sulsel itu juga tertuju pada sektor pertanian. Program Desa Mandiri Benih yang tahun ini menganggarkan Rp76 miliar mendapat masukan dari masyarakat terkait distribusi bibit.
Beberapa kelompok tani di Kecamatan Bulupoddo mengeluhkan keterlambatan penerimaan bibit, padahal musim tanam telah tiba.
Baca Juga : Resmi Disetujui, Pemkot dan DPRD Makassar Perkuat Regulasi Kearsipan, Pesantren dan Tata Kelola Keuangan
“Masyarakat meminta agar penganggaran berikutnya memperhatikan waktu masa tanam, terutama di daerah yang tidak memiliki musim hujan teratur. Hal ini agar bibit tersedia tepat waktu dan mendukung produktivitas pertanian,” terang Heriwawan.
Di bidang irigasi, ketua DPC Demokrat Sinjai ini menyoroti kebutuhan perbaikan saluran irigasi yang dikelola kelompok P3A. Ia menekankan pentingnya dukungan pemerintah daerah agar irigasi dan jalan tani bisa masuk dalam program pembangunan tahun-tahun berikutnya sebagai bentuk pembangunan sarana pertanian berkelanjutan.
“Meskipun tahun depan pemerintah tidak menganggarkan irigasi, saya mengusulkan agar jalan tani dan irigasi tetap menjadi prioritas, karena berkaitan langsung dengan ketahanan pangan masyarakat,” demikian Heriwawan. (*)
