REPUBLIKNEWS.CO.ID, GOWA — Pemerintah Kabupaten Gowa mempertegas penguatan peran Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP) dalam menjaga kualitas tata kelola keuangan desa melalui Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa dan Lingkungan.
Kegiatan ini digagas Inspektorat Kabupaten Gowa. Hal ini didorong agar APIP tidak hanya sebagai pengawas administratif, tetapi juga mitra strategis dalam memastikan transparansi, akuntabilitas, dan efektivitas penggunaan anggaran desa.
Bupati Gowa, Sitti Husniah Talenrang menekankan bahwa pengelolaan keuangan desa harus beradaptasi dengan perkembangan teknologi untuk menjawab tuntutan transparansi publik.
Baca Juga : Pemerintah Bakal Setop Impor Solar Tahun Depan, FORMID Apresiasi Langkah Menteri ESDM
“Penatausahaan berbasis digital akan meningkatkan efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas, sekaligus mendukung transformasi tata kelola pemerintahan yang menjadi misi Pemerintah Kabupaten Gowa,” jelasnya, dalam kegiatan, di Hotel Horison Makassar, kemarin.
Menurut Husniah, tantangan ke depan bukan hanya bagaimana desa mengelola anggaran yang semakin meningkat tiap tahun, tetapi juga bagaimana memastikan setiap rupiah yang digunakan benar-benar memberi manfaat nyata bagi masyarakat. Karena itu, peran APIP menjadi krusial.
“Paradigma pengawasan kini bukan lagi sekadar mencari kesalahan, melainkan menjadi bagian dari solusi. APIP harus mampu memberi jaminan kualitas sekaligus menjadi mitra strategis dalam penyelesaian masalah,” tegas Husniah Talenrang.
Baca Juga : Husniah Talenrang Beri Bantuan Pangan ke Warga Miskin Ekstrem di Parangloe
Selain membekali peserta dengan aspek teknis, kegiatan ini juga diarahkan untuk menghimpun masukan terkait strategi pengawasan desa ke depan. Hal ini sejalan dengan komitmen Pemerintah Kabupaten Gowa untuk membangun pemerintahan desa yang inovatif, unggul dan aspiratif.
“Kami berharap seluruh peserta mengikuti kegiatan ini dengan sungguh-sungguh, agar pengetahuan yang diperoleh benar-benar dapat diterapkan dalam tata kelola desa,” ungkapnya.
Dengan dukungan regulasi yang kuat, bimtek ini diharapkan dapat menjadi landasan penguatan pengawasan keuangan desa yang berkelanjutan.
Baca Juga : Dari Survei Kepuasan Responden, OJK Sulselbar Perkuat Implementasi Tugas dan Fungsi
“Pengelolaan keuangan desa yang transparan dan akuntabel adalah kunci agar pembangunan benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat hingga ke pelosok. Ke depan desa harus menjadi garda terdepan dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dan akuntabel,” terangnya.
Sementara, Inspektur Inspektorat Kabupaten Gowa, M Agus Salim Harahap mengatakan bahwa kegiatan ini diikuti oleh kepala desa, aparat desa, dan auditor internal pemerintah daerah dengan tujuan memperkuat tata kelola keuangan desa yang transparan, akuntabel, dan berbasis digital.
“Peserta Bimtek terdiri atas 121 kepala desa, 121 kaur keuangan desa, serta 25 auditor dari Inspektorat Kabupaten Gowa. Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari BPKP Perwakilan Sulawesi Selatan, KPP Pratama Bantaeng, serta Inspektorat Kabupaten Gowa,” terang Agus.
Baca Juga : Inspiring Srikandi, PLN UIP Sulawesi Dorong Pelaku Usaha Perempuan Single Parent Makin Berdaya
Lanjut Agus, dengan komposisi kepesertaan ini, kegiatan diharapkan mampu mendorong kolaborasi lintas fungsi dalam memperkuat sistem pengelolaan keuangan desa baik dari aspek perpajakan dan aplikasi pelaporan digital, hingga penguatan peran pengawasan internal.
Dengan pelaksanaan Bimtek ini, Kabupaten Gowa berkomitmen menghadirkan pemerintahan desa yang lebih efektif, efisien, dan akuntabel sehingga manfaat pembangunan dapat dirasakan merata oleh seluruh lapisan masyarakat.