REPUBLIKNEWS.CO.ID, BUTON TENGAH – Salah satu tempat wisata di Kabupaten Buton Tengah yang banyak diminati pengunjung adalah Pantai Mutiara, yang terletak di Desa Gumanano, Kecamatan Mawasangka. Ratusan hingga ribuan pengunjung seringkali memadati objek wisata tersebut, baik pengunjung lokal maupun pengunjung dari luar Buteng.
Sungguh sangat disayangkan, meskipun ramai pengunjung, akses jalan yang berdebu menuju objek wisata tersebut masih menjadi keluhan yang sering dilontarkan oleh wisatawan saat mengunjungi pantai yang terletak di Desa Gumanano, Kecamatan Mawasangka tersebut.
Jalan berdebu tersebut membuat pengunjung merasa tidak nyaman.
Salah satu pengunjung, Sugiman (22), wisatawan asal Muna mengatakan bahwa dirinya sangat tertarik dan kagum dengan keindahan Pantai Mutiara. Namun, ia sangat menyayangkan akses jalan menuju Pantai Mutiara harus melewati jalan yang berdebu.
“Saya datang jauh-jauh dari Muna untuk berkunjung menikmati keindahan Pantai Mutiara. Saya kagum dan sangat tertarik dengan keindahannya. Namun, sangat disesalkan akses jalannya banyak debu yang bertebaran”, ucap Sugiman yang juga merupakan mahasiswa Fakultas Hukum UHO Kendari, saat diwawancarai di lokasi wisata, minggu (02/08/2020).
Lanjut, Sugiman berharap agar akses jalan menuju Pantai Mutiara tersebut segera dilakukan pengaspalan agar tidak ada lagi pengunjung atau wisatawan yang merasa tidak nyaman jika berkunjung kesana.
“Kami berkunjung sebanyak 5 mobil dari Kabupaten Muna. Saya dan teman-teman saya menggunakan sepeda motor. Saya berharap jalan yang berdebu ini segera diaspal supaya orang-orang yang datang berkunjung merasa nyaman”, ucapnya.
Ditempat terpisah, Kadis Pariwisata Kabupaten Buton Tengah, Wujuddin, mengatakan bahwa urusan akses jalan itu bukan kewenangan Dinas Pariwisata. Ia mengatakan bahwa akses jalan tersebut merupakan kewenangan Dinas Pekerjaan Umum (PU).
“Untuk akses jalan bukan kewenangannya dinas pariwisata. Kami memang mengharapkan kalau bisa diaspal, lebih cepat lebih bagus”, ucap Wujuddin, saat dikonfirmasi republiknews.co.id melalui via telpon, Senin (03/08/2020).
Lanjut, Wujuddin mengatakan bahwa pihaknya menginginkan tidak hanya Pantai Mutiara saja, tetapi semua akses jalan ke tempat wisata supaya diperbaiki.
“Kalau kami inginnya semua jalan akses ketempat tempat wisata supaya cepat di perbaiki supaya lebih bagus. Tapi sayangnya kan tidak semuanya menjadi kewenangan kami disitu. Kami hanya mengkordinasikan dengan dinas PU”, katanya.
“Malah sebenarnya termaksud pembangunan fasilitas yang ada dalam destinasi jugakan biasanya yang punya kewenangan Dinas PU”, tambahnya.
Ia menjelaskan bahwa dinas pariwisata memiliki domain kerja dalam pemeliharaan di dalam destinasi dan perhatian atas fasilitas pengunjung.
“Di destinasinya didalam, pemeliharaan, apa yang sudah menjadi fasilitas pengunjung, kami yang perhatikan.
Untuk kebersihan pantai, Wujuddin melanjutkan kalau kebersihan pantai mutiara tersebut pihaknya berkoordinasi dengan dinas lingkungan hidup. Ia berharap agar alat pengangkut sampah secepatnya disediakan agar kebersihan pantai mutiara bisa terjaga.
“Untuk kebersihan, kita juga sudah kordinasikan ke dinas lingkungan hidup untuk kami disediakan alat. Untuk kebersihan selama inikan kita juga punya petugas kebersihan, sayangnya mereka punya tanggung jawab itu hanya menjaga kebersihannya, mengumpulkan sampah. Sampah yang sudah terkumpul itu seharusnya di bawa ke tempat pembuangan, hanya kami belum memiliki alat pengangkut sampah”,Jelasnya. (Muh. Hafiz)
