REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Penyaluran kredit sektor pertanian dan perkebunan di Sulawesi Selatan hingga Oktober 2024 telah mencapai Rp8,66 triliun atau mengalami kenaikan 15,38 persen secara tahunan atau year on year (yoy).
Total penyaluran kredit untuk pertanian ini pun didominasi ke komoditas padi dengan total penyaluran Rp4,027 triliun di periode yang sama. Penyaluran kredit pertanian pada komoditas yang sama ini mengalami kenaikan 12,24 persen secara tahunan atau Rp3,588 triliun di Oktober 2023 lalu.
“Untuk penyaluran kredit pada komoditas padi ini disalurkan ke 88.097 rekening atau debitur. Sementara untuk share-nya mencapai 46,48 persen,” terang Kepala OJK Sulselbar Darwisman, dalam keterangannya, Senin, (23/12/2024).
Baca Juga : Angkat Ikon Geopark di Bandara Hasanuddin, Gubernur Sulsel: Gerbang Awal Promosi Pariwisata Sulsel
Adapun untuk kondisi Non Performing Loan (NPL) kredit untuk penyaluran komoditas padi tersebut diangka 1,63 persen atau menunjukkan kondisi aman.
“Penyaluran kredit yang telah terfokus pada komoditas ini berpotensi mempercepat peningkatan kapasitas produksi petani. Bahkan ini akan mendukung program makan bergizi gratis yang dicanangkan Bapak Presiden RI Prabowo Subiato,” terangnya.
Kemudian, untuk komoditas lainnya dengan penyaluran kredit terbanyak yakni kelapa sawit sebesar Rp722 triliun atau naik 9,12 persen secara tahunan. Jumlah tersebut disalurkan ke 9.777 rekening atau share 8,34 dengan kondisi NPL 0,69.
Baca Juga : Resmi Disetujui, Pemkot dan DPRD Makassar Perkuat Regulasi Kearsipan, Pesantren dan Tata Kelola Keuangan
Selanjutnya yakni komoditas palawijia jagung sebesar Rp700.702 triliun atau meningkat 12,11 persen secara yoy kepada 18.469 rekening atau share 8,09 persen dengan NPL 1,26 persen. Adapun pada komoditas cengkeh sebesar Rp543.575 triliun atau meningkat 30,97 persen secara tahunan kepada 12,203 rekening atau share 6,27 persen dengan NPL 1,42 persen.
Sementara untuk komoditas dengan penyaluran terendah yakni lada dan bawang merah. Dimana untuk penyaluran kredit komoditas lada sebesar Rp152,688 triliun hingga Oktober 2024 atau meningkat 5,04 persen yoy, dan disalurkan ke 3.319 rekening dengan NPL 1,64 persen.
Kemudian untuk penyaluran kredit komoditas bawang merah sebesar Rp188,318 triliun kepada 4.061 rekening atau share 0,82 persen. Sementara peningkatan penyaluran kreditnya mencapai 13,36 persen secara tahunan, dengan NPL 0,82 persen.
Baca Juga : IPM Makassar 2025 Tertinggi di Sulsel, Tembus Peringkat 7 Nasional
Darwisman menerangkan, adapun total penyaluran kredit pertanian di Sulawesi Selatan sebesar Rp8,66 triliun ini telah menyasar 176,918 rekening dengan kondisi NPL 1,68 persen.
