REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulselbar menilai kinerja industri perbankan sektor syariah mengalami pertumbuhan positif pada periode Juni 2025. Salah satunya pada jumlah penyaluran pembiayaannya.
Kepala OJK Sulselbar Moch Muchlasin mengatakan, pembiayaan syariah yang diakses masyarakat Sulawesi Selatan berhasil tumbuh sebesar 21,06 persen secara tahunan atau year on year (yoy). Dimana pada periode yang sama 2024 penyaluran pembiayaan mencapai 12,86 triliun, sementara di tahun ini menjadi Rp15,57 triliun dengan share 9,30 persen.
“Ini tentunya menandakan bahwa industri keuangan syariah mulai mendapat tempat yang baik di masyarakat. Sehingga kedepannya makin dibutuhkan penguatan literasi dan inklusi keuangannya,” katanya, dalam keterangannya, kemarin.
Baca Juga : Tekankan Integritas dan Loyalitas, Wawali Makassar Buka Kegiatan Retret Lurah di Malino
Adapun tingkat intermediasi perbankan syariah berada pada level 125,73 persen, dengan tingkat Non Performing Financing (NPF) pada level 2,07 persen. Pertumbuhan positif lainnya dalam perbankan syariah yakni pada jumlah asetnya yang meningkat 21,08 persen secara yoy. Pada Juni 2024 aset perbankan syariah mencapai Rp15,08 triliun, sedangkan di posisi Juni 2025 sebesar Rp18,26 triliun.
Kemudian, capaian penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) berhasil tumbuh 13,18 persen menjadi Rp12,39 triliun dari Rp10,94 triliun di tahun sebelumnya.
Sebelumnya, kinerja perbankan di Sulawesi Selatan menunjukkan pertumbuhan positif meskipun dengan laju pertumbuhan yang lebih moderat. Hal ini terlihat pada beberapa indikator, mulai dari aset, penghimpunan DPK, hingga penyaluran kredit pada perbankan konvensional maupun syariah.
Baca Juga : Wali Kota Makassar dan Rektor UMI Teken MoU Penguatan Akademik hingga Pemberdayaan UMKM
Muchlasin mengungkapkan, total aset perbankan di Sulawesi Selatan hingga Juni 2025 sebesar Rp207,33 triliun. Capaian tersebut menunjukkan adanya pertumbuhan secara tahunan atau year on year (yoy) sebesar 5,90 persen atau Rp195,79 triliun di Juni 2024.
“Untuk pertumbuhannya secara year to date (ytd) atau sejak Januari hingga Juni 2025 aset perbankan tumbuh sebesar 1,90 persen,” ungkapnya.
Adapun pada kinerja penghimpunan DPK tumbuh 7,73 persen secara tahunan dengan nominal sebesar Rp141, 69 triliun. Sedangkan secara ytd pertumbuhan DPK mencapai 6,06 persen. Pada kinerja DPK perbankan di Sulawesi Selatan didominasi oleh tabungan dengan share 59,22 persen sebesar Rp83,91 triliun, kemudian pada deposito Rp36,60 triliun dengan share 25,83 persen, dan giro Rp21,18 triliun dengan share 14,95 persen.
Baca Juga : Pemerintah Bakal Setop Impor Solar Tahun Depan, FORMID Apresiasi Langkah Menteri ESDM
Muchlasin menjelaskan, pada kinerja perbankan di sektor penyaluran kreditnya juga mengalami pertumbuhan meskipun melambat. Di periode yang sama penyaluran kredit telah mencapai Rp167,47 triliun atau tumbuh 3,89 persen secara tahunan dan tumbuh 1,94 persen secara ytd.
Ia menilai, selama ini kinerja penyaluran kredit lebih banyak dari penghimpunan DPK. Hal ini terlihat dari kondisi Loan to Deposit Ratio (LDR) yang telah mencapai 120,30 persen.