REPUBLIKNEWS.CO.ID, KUTAI KARTANEGARA — Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) tak sendiri dalam memerangi stunting. Buktinya, di Desa Kota Bangun II, Kecamatan Kota Bangun Darat, Pemerintah Desa (Pemdes) bersama Puskesmas Rimbayu bahu membahu mengatasi 12 kasus stunting pada anak.
Kepala Desa Kota Bangun II, Joko Purnomo, mengungkapkan pihaknya bergerak cepat usai mendapati laporan tersebut. Data berasal dari laporan imunisasi di Posyandu, data tumbuh kembang anak bulanan, dan hasil pengecekan lapangan.
“Kami langsung merancang program desa selama 3 bulan untuk meningkatkan mutu anak. Fokusnya pemberian makanan berprotein dan bergizi,” papar Joko Purnomo pada Rabu (05/06/2024).
Baca Juga : 17 Alasan Rakyat Kutai Kartanegara Kembali Pilih Edi Damansyah-Rendi Solihin
Penguatan dilakukan melalui kolaborasi. Selain program desa, Pemdes turut mengalokasikan anggaran penanggulangan stunting dari Anggaran Dana Desa (ADD). Anggaran tersebut digunakan untuk mendukung program dan meningkatkan gizi anak secara menyeluruh.
“Tak hanya itu, kami juga melibatkan kader Posyandu di 6 Posyandu Bahagia. Mereka berperan aktif dalam mendata dan memantau tumbuh kembang anak di wilayah masing-masing,” jelasnya.
Joko menekankan pentingnya penanganan menyeluruh. Anak yang terindikasi stunting akan mendapat pendampingan intensif dari Pemdes, Puskesmas, dan Posyandu.
Baca Juga : Ribuan Warga Kukar Ramaikan Pestapore Edi-Rendi, Bukti Kuat Dukungan Petahana
“Harapan kami, stunting di Desa Kota Bangun II bisa segera teratasi. Tentunya kami berupaya agar tak ada lagi anak yang mengalaminya,” pungkasnya.
Desa Kota Bangun II sendiri memiliki penduduk sekitar 2.500 jiwa, dengan 400 jiwa di antaranya adalah anak-anak. (ADV/Diskominfo Kukar)