REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Kinerja perbankan syariah di Sulawesi Selatan, utamanya pada periode April 2025 menunjukkan kondisi yang lebih positif dengan pertumbuhan yang lebih tinggi. Hal ini tercermin dari aset perbankan syariah yang tumbuh sebesar 17,19 persen year on year (yoy).
Kepala OJK Sulselbar, Moch Muchlasin mengatakan, aktivitas perbankan syariah di Sulawesi Selatan semakin baik. Total aset perbankan syariah di periode tersebut mencapai Rp17,25 triliun dari jumlah aset perbankan keseluruhan.
“Ada kenaikan 17,19 persen aset perbankan syariah kita secara tahunan di Sulsel atau sebesar Rp14,72 triliun di 2024. Sementara di 2023 sebesar Rp12,73 triliun,” katanya, dalam keterangannya, kemarin.
Baca Juga : Dari Aduan Warga hingga Layanan Online Terpadu, Wamendagri Akui Digitalisasi Makassar yang Terbaik
Sementara pada penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) sektor syariah mengalami pertumbuhan 13,60 persen menjadi Rp12,18 triliun dari periode sebelumnya Rp10,72 triliun.
Muchlasin menerangkan, di sisi pembiayaan syariah, khususnya pada penyaluran kreditnya juga mengalami peningkatan yang signifikan. Dimana hingga periode April 2025 penyaluran pembiayaan syariah tumbuh sebesar 20,85 persen secara yoy menjadi Rp15,01 triliun.
“Penyaluran kredit pembiayaan syariah mengalami pertumbuhan setiap tahunnya. Dimana di 2023 mencapai Rp10,73 triliun, kemudian di 2024 tumbuh Rp12,42 triliun,” jelasnya.
Baca Juga : Hasil Lengkap CostuMAXI 2025: XMAX, NMAX, Aerox dan Lexi Punya Raja Modifikasi Baru
Kemudian, pada tingkat intermediasi perbankan syariah berada pada level 123,25 persen dengan tingkat Noan Performing Financing (NPF) pada level 2,10 persen.
Sebelumnya, aktivitas industri keuangan di Sulawesi Selatan yang tumbuh positif juga terlihat pada kinerja perbankan. Dimana hingga periode April 2025 menunjukkan capaian yang positif. Jika dilihat dari segi capaian aset perbankan konvensional di periode tersebut mencapai Rp204,95 triliun.
“Aset perbankan kita saat ini mencapai Rp204,95 triliun atau tumbuh 6,32 persen secara tahunan atau year on year (yoy). Dimana di tahun lalu pada periode yang sama hanya mencapai Rp192,76 triliun,” terang Muchlasin.
Baca Juga : Tekankan Integritas dan Loyalitas, Wawali Makassar Buka Kegiatan Retret Lurah di Malino
Ia menyebutkan, dari total aset perbankan sebesar Rp204,95 triliun tersebut terdiri dari aset bank umum sebesar Rp201,17 triliun atau tumbuh 6,44 persen secara tahunan senilai Rp189,00 triliun. Sementara, dari kontribusi bank perkreditan rakyat (BPR) sebesar Rp3,776 triliun dengan pertumbuhan 0,56 persen atau mencapai Rp3,755 triliun.
“Kinerja perbankan kita hingga saat ini menjadi salah satu pendukung industri keuangan memberikan kontribusi positif dalam pertumbuhan ekonomi di daerah,” kata Muchlasin.
Lanjutnya, kinerja perbankan yang positif ini juga terlihat para pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 7,60 persen secara tahunan. Dimana hingga April 2025 mencapai nominal Rp139,38 triliun, sementara pada April 2024 mencapai Rp129,53 triliun.
Baca Juga : Wali Kota Makassar dan Rektor UMI Teken MoU Penguatan Akademik hingga Pemberdayaan UMKM
Nilai DPK ini pun berasal dari DPK bank umum sebesar Rp136,83 triliun, sedangkan DPK BPR mencapai Rp2,539 triliun.
“Jika dilihat secara tahunan DPK bank umum kita di Sulsel terjadi kenaikan 7,78 persen dengan nilai Rp126,96 triliun di 2024 lalu. Kemudian, pada DPK BPR itu mengalami kontraksi -0,98 persen secara tahunan dimana tahun lalu berhasil mencapai Rp2,565 triliun DPK-nya,” jelas Muchlasin.