0%
logo header
Rabu, 16 Oktober 2024 10:15

Periode Juli 2024, Transaksi Saham Sulsel Tembus Rp10,98 Triliun

Chaerani
Editor : Chaerani
Ilustrasi industri pasar modal. (Dok. Int)
Ilustrasi industri pasar modal. (Dok. Int)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Barat (Sulselbar) mencatat hingga periode Juli 2024 transaksi saham mencapai Rp10,98 triliun. Kondisi ini memperlihatkan bahwa adanya pertumbuhan positif terhadap aktivitas saham di Sulawesi Selatan.

Kepala OJK Sulselbar Darwisman mengatakan, untuk total Single Investor Identification (SID) investor pasar modal di Sulawesi Selatan pada posisi Juli 2024 mencapai 374.416 SID. Kondisi ini pun mengalami pertumbuhan sebesar 33,57 persen dari posisi Juli 2023 sebesar 280.304 SID.

“Dari total investor pasar modal tersebut, yang terbanyak adalah investor reksadana mencapai 358.638 SID atau tumbuh sebesar 34,89 persen dibandingkan posisi Juli 2023,” ujarnya.

Baca Juga : Angkat Ikon Geopark di Bandara Hasanuddin, Gubernur Sulsel: Gerbang Awal Promosi Pariwisata Sulsel

Sementara, untuk saham di periode yang sama tercatat 116.064 SID atau tumbuh 24,42 persen jika dibandingkan periode yang sama di 2023 yang hanya mencapai 93.285 SID. Selanjutnya, untuk aktivitas investor pada Surat Berharga Negara (SBN) mencapai 16.868 SID pada Juli 2024.

“Kondisi ini naik 18,55 persen dari Juli 2023 lalu atau hanya mencapai 14.229 SID,” jelas Darwisman.

Kemudian, pada perkembangan Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) di Sulawesi Selatan posisi Juli 2024 juga menunjukkan kinerja positif pada beberapa industri. Kinerja perusahaan pembiayaan mampu tumbuh positif, tercermin dari total piutang pembiayaan yang tumbuh 13,65 persen menjadi Rp18,77 triliun.

Baca Juga : Resmi Disetujui, Pemkot dan DPRD Makassar Perkuat Regulasi Kearsipan, Pesantren dan Tata Kelola Keuangan

“Begitu pula dengan total pinjaman yang disalurkan pada perusahaan pergadaian tumbuh 42,01 persen mencapai Rp7,17 triliun,” sebutnya.

Selanjutnya, untuk outstanding pinjaman pada fintech peer to peer lending yang tumbuh sebesar 49,53 persen menjadi Rp1,53 triliun dengan tingkat wanprestasi yang terjaga yaitu sebesar 1,86 persen. Selain itu, total aset dana pensiun juga menunjukkan pertumbuhan sebesar 17,13 persen menjadi Rp1,60 triliun.

Di sisi lain terjadi kontraksi total pembiayaan modal ventura sebesar -5,34 persen.

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi.republiknews1@gmail.com atau Whatsapp +62 813-455-28646