0%
logo header
Senin, 04 Januari 2021 09:38

Perioritaskan Nakes, Vaksin Covid-19 di Sulsel Dimulai 14 Januari 2020

Perioritaskan Nakes, Vaksin Covid-19 di Sulsel Dimulai 14 Januari 2020

REPUBLIKNEWS.CO.ID,MAKASSAR — Vaksin Covid-19 di Sulawesi Selatan (Sulsel) dimulai 14 Januari mendatang, dan memperioritaskan tenaga kesehatan untuk mendapatkan vaksin. Hal itu dismpaikan langsung oleh Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah.

Vaksinasi akan dilakukan 14 Januari 2020 di Sulsel. Ini serentak di Indonesia dan diprioritaskan untuk tenaga kesehatan (nakes).

“Untuk vaksinasi Covid-19 akan dilakukan pada 14 Januari 2021 di Sulsel, ini serentak di Indonesia yang dimulai untuk para tenaga kesehatan kita,” ucap Gubernur Nurdin Abdullah.

Baca Juga : PLN UIP Sulawesi dan Polda Sulsel Komitmen Jaga Infrastruktur Ketenagalistrikan Berkelanjutan

Hanya saja Nurdin belum menjabarkan bagaimana teknis nantinya, dan kapan vaksin disalirkan ke 24 kabupaten kota se Sulsel.

Hal itu disampaikan sat Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah memimpin rapat konsolidasi dengan Dinas dan Rumah Sakit (RS) dalam mengantisipasi peningkatan pasien Covid-19. Ia meminta kapasitas tempat tidur RS ditambah.

Nurdin juga menyampaikan, pemerintah akan menambah kapasitas tempat tidur isolasi Rumah Sakit (RS), baik bagi RS Utama maupun RS penyangga lainnya. Diperlukan juga penambahan hotel karantina, termasuk di kabupaten kota.

Baca Juga : Terima Penghargaan KIP, Pemkab Gowa Ciptakan Keterbukaan Pelayanan Informasi Publik

“Sebenarnya hotel-hotel kita sama dengan rumah sakit darurat. Karena sudah ada tenaga medis, obat-obatan yang beragam,” jelasnya di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Mingg (03/01/2020) kemarin.

Nurdin menyampaikan, strategi awal saat Covid-19 melanda Sulsel, penanganan pasien dikategorikan antara yang bergejala dan tidak bergejala.

“Dari awal sudah dibagi, yang OTG kita rawat di Hotel Wisata Covid-19. Sementara yang ada komorbid kita masukkan ke Rumah Sakit,” sebutnya.

Baca Juga : Indosat Berbagi Kasih: Anak-anak Nikmati Kehangatan dan Sukacita Natal

“Namun, saya lihat terakhir ini, segala yang positif semuanya mengarah ke Rumah Sakit. Makanya perlu edukasi dan sosialisasi kita lebih gencar lagi ditambah strategi kita,” sambung Nurdin Abdullah.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, Muhammad Ichsan Mustari menyebutkan, sistem rujukan pasien Covid-19 tengah digodok. Demikian juga memanfaatkan 1.000 tokoh lintas agama mereka didorong untuk mengedukasi masyarakat untuk menjalankan protokol kesehatan.

Saat ini, rujukan ke Makassar dalam dua hari terakhir sudah mulai berkurang karena Rumah Sakit kabupaten/kota diaktifkan untuk penanganan Covid-19. Adapun okupansi rumah sakit sebesar 67-68 persen. 

Baca Juga : Perkuat Penerapan K3, PLN UIP Sulawesi Lakukan Management Patrol di GI Punagaya

“Penguatan dengan penambahan kapasitas rumah sakit. Ditambahkan tempat tidur dari bantuan Jepang,” ungkapnya.

Sementara itu, Juru Bicara Satgas Covid-19 Sulsel, Husni Thamrin menjelaskan, pasien Covid-19 yang sementara dirawat di RS dan sudah tanpa gejala namun masih berstatus positif Covid-19, untuk dipindahkan ke hotel Duta Wisata Covid-19. Tujuannya, untuk mengurangi beban RS dan betul-betul merawat yang gejala berat dan kritis.

“Pembukaan hotel masih dibutuhkan untuk menampung yang sudah dinyatakan sembuh dari gejala,” tutupnya.(*)

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi.republiknews1@gmail.com atau Whatsapp +62 813-455-28646