REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR – Teruslah berbuat baik kepada semua orang dengan tulus dan jangan pernah mengharap balasan yang lebih dari orang-orang atas kebaikanmu. Kalimat tersebut merupakan pesan dan nasehat orang tua Andi Rahmat Mappatoba S.STP, M.Si.
Sosok orang tua dari Andi Rahmat Mappatoba memiliki pengaruh yang besar atas kesuksesannya berkarir di birokrasi Pemerintah Kota Makassar. Sejak kecil, kedua orang tuanya selalu menanamkan nilai-nilai moral yang baik sesuai ajaran Islam. Walhasil, semua nasihat dan pesan kebajikan itu baru nyata dirasakan saat ini.
Rahmat, begitulah sapaan akrab bapak tiga orang anak dari istrinya Hj,l. Reskiyanti Arifin SE, SH yang sekarang ini mendapat amanah menduduki posisi jabatan sebagai Kepala Bagian Pemberdayaan Masyarakat (BPM) Kota Makassar pada akhir Desember 2018. Dan belum cukup dua bulan menjabat, Rahmat telah perlihatkan kerja-kerja nyata di BPM Kota Makassar.
Baca Juga : Tekankan Integritas dan Loyalitas, Wawali Makassar Buka Kegiatan Retret Lurah di Malino
Sosok laki-laki kelahiran Ujung Pandang, 07 Mei 1979 tergolong sebagai tipikal Aparatur Sipil Negara (ASN) yang selalu semangat bekerja, inovatif dan tekun pada setiap harapan serta keinginannya. Pribadinya ini yang membawanya terus naik jenjang jabatan baik dan posisi dari pegawai ASN biasa, sekretaris kecamatan dan jadi pemimpin di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkup Pemerintah Kota Makassar dengan posisi Kepala BPM Kota Makassar.
“Saya mengawali karier saya di ASN saat masih dalam pendidikan STPDN Jatinangor, Jawa Barat pada tahun 1997. Selesai tamat SMA saya mendaftar di STPDN itu dan bersyukur diterima. Disitulah awal mulanya karena selesai menempuh pendidikan kami diangkat CPNS dan golongan 2 A. Dan selesai tahun 2001, langsung dilakukan penyesuaian pangkat 3 A yang mulai terhitung 1 Oktober 2001,” sebutnya.
Setelah menempuh pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Pemerintah Dalam Negeri (STPDN) dan mendapatkan pangkat golongan lll A, masih di tahun yang sama 2001, Rahmat kemudian mendapatkan penempatan di lingkup Pemkot Makassar. Instansi yang pertama kali dimasuki Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Makassar.
Baca Juga : Wali Kota Makassar dan Rektor UMI Teken MoU Penguatan Akademik hingga Pemberdayaan UMKM
Hanya berlangsung selama satu bulan bekerja di BKD Kota Makassar, ia kemudian dipindahkan di Kecamatan Manggala selama tiga bulan. Lagi, kariernya mulai naik setelah menerima tawaran mengikuti program tes dari CBUN untuk melanjutkan pendidikan pascasarjana. Ada dua pilihan perguruan tinggi ditawarkan saat itu, yakni Universitas Hasanuddin (Unhas) dan Universitas Gadjah Mada (UGM).
“Saya di tes di balai diklat Manado pada waktu dulu, dan berhasil lulus dipilihan pertama di Unhas dengan program studi manajemen perkotaan. Pendidikan ini saya tempuh selama lebih satu tahun atau 18 bulan. Selesai langsung dilakukan penyesuaian pangkat naik jadi III B,” terangnya.
Jarak waktu usai menempuh pendidikan S2 hampir tiga bulan kemudian dirinya mendapatkan promosi jabatan sebagai Sekretaris Camat (Sekcam) Ujung Pandang di 2004. Di posisi jabatan itupun dia tidak lama, cuma bisa merasakan delapan bulan dan pindah jabatan sebagai Lurah Losari 2004-2006. Kemudian 2006-2008 menjadi Lurah Pisang Selatan dan telah promosi pangkat jadi III C.
Baca Juga : Pemerintah Bakal Setop Impor Solar Tahun Depan, FORMID Apresiasi Langkah Menteri ESDM
“Dari Lurah Pisang Selatan di Kecamatan Ujung Pandang saya berpindah menjadi Lurah Panaikang di Kecamatan Panakkukang 2008-2010. Masuk di 2012 masuk sebagai Lurah Masale dan dipromosi lagi menjadi Kepala Bidang Hubungan Industrial dan Syarat-syarat Kerja di Dinas Tenagakerja (Disnaker) Makassar. Akhir 2018, lagi saya dapat promosi pangkat eselon III A dan menjadi Kepapa BPM Kota Makassar. Memang Lebih banyak karier saya di tingkat lurah dan camat,” jelasnya.
Dari pengalamannya di kelurahan dan kecamatan selama sembilan tahun sangat berguna memimpin di BPM Kota Makassar. Karena bertugas tidak berbeda jauh yaitu menyentuh seluruh lapisan masyarakat khususnya di lembaga-lembaga tingkat kelurahan.
“Inilah mungkin yang menjadi tugas pokok BPM Kota Makassar khususnya mengawal lembaga-lembaga permasyarakatan ditingkat kelurahan. Disamping juga lebih mengangkat peran pemberdayaan di lingkungan kelurahan. Saya bersykur dengan adanya pengalaman berharaga sebelumnya,” tambahnya.
Baca Juga : Husniah Talenrang Beri Bantuan Pangan ke Warga Miskin Ekstrem di Parangloe
Dia berharap, pengalaman dan kemampuan yang dimiliki untuk bekerja melaksanakan tugas dapat bermanfaat, berhasil dan berdayaguna utamanya buat Kota Makassar dan maayarakat.
(Syaiful)