REPUBLIKNEWS.NEWS.CO.ID-Buton Tengah. Dalam upaya memperkuat perlawanan terhadap praktik korupsi, Indonesia Corruption Watch (ICW) menjalin kemitraan strategis dengan Pancana Institute. Kolaborasi ini menjadi bagian dari strategi memperluas jejaring gerakan anti-korupsi, khususnya dalam melakukan regenerasi pada generasi muda yang dinilai semakin rentan terpapar normalisasi perilaku koruptif.
Usai pelatihan, Koordinator ICW menegaskan Anticorruption Youth Class (AYoC) yang di selenggarakan di hotel mira kota bau-bau, Jumat (25/10/2024).
Adalah upaya memperluas gerakan menjadi kunci agar suara anti-korupsi tidak hanya disuarakan oleh segelintir orang.
“Kita harus memperluas gerakan ini agar suara anti-korupsi tidak hanya disuarakan oleh orang yang itu-itu lagi. Untuk memperluas gerakan, kita perlu pengembangan jaringan dan peningkatan kapasitas,” ujar Almas.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya estafet semangat anti-korupsi kepada generasi penerus. Fenomena koruptor yang semakin muda usia menjadi perhatian serius dalam kolaborasi dengan Pancana Institute ini.
“Kita lihat semakin ke sini, koruptor juga semakin muda usianya. Generasi kita semakin terpapar perilaku koruptif yang dinormalisasi di sekolah, desa, hingga sektor kesehatan. Kami merasa harus ada penyeimbangnya. Suara anti-korupsi harus menyaingi dan disuarakan di banyak sektor,” tegasnya.
Ekspansi jaringan melalui kemitraan dengan Pancana Institute ini, menurutnya, tidak hanya bertujuan untuk menguatkan gerakan, tetapi juga memperkaya perspektif dalam memahami dinamika korupsi di tingkat lokal. Dengan demikian, strategi pemberantasan korupsi dapat lebih tepat sasaran dan menyentuh akar persoalan di berbagai lapisan masyarakat.
Sarfin Nasirun Selaku Direktur Pancana Institute menyambut baik kemitraan ini dengan menyatakan komitmennya untuk bersama-sama membangun kesadaran anti-korupsi di kalangan generasi muda. Upaya sistematis ini diharapkan dapat menciptakan benteng yang kokoh bagi generasi muda yang sadar dan aktif menolak segala bentuk praktik korupsi.
Penulis : andYsaliwu, orang biasa yang menjunjung tinggi kemanusiaan
