REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Perbankan syariah turut menunjukkan pertumbuhan yang lebih tinggi pada posisi November 2024 di Sulawesi Selatan. Dimana jika dilihat pada aset perbankan syariah yang tumbuh sebesar 20,42 persen secara tahunan atau year on year (yoy).
“Hingga November 2024 aset perbankan di sektor syariah di Sulawesi Selatan itu sebesar Rp16,50 triliun,” ungkap Kepala OJK Sulselbar Darwisman, dalam keterangan resminya, Rabu, (15/01/2025).
Kemudian, pada aktivitas penghimpunan DPK juga berhasil tumbuh sangat tinggi sebesar 20,46 persen atau Rp11,60 triliun, sementara penyaluran pembiayaan atau kredit juga tumbuh sebesar 20,09 persen secara yoy senilai Rp13,98 triliun. Tingkat intermediasi perbankan Syariah berada pada level 120,54 persen dengan tingkat NPF pada level aman 2,17 persen.
Baca Juga : Angkat Ikon Geopark di Bandara Hasanuddin, Gubernur Sulsel: Gerbang Awal Promosi Pariwisata Sulsel
Lanjutnya, adapun untuk aktivitas perbankan sektor konvensional juga menunjukkan pertumbuhan pada capaian total aset sebesar Rp204,55 triliun atau berhasil tumbuh 8,38 persen secara tahunan. Total aset perbankan ini pun jika dilihat dari capaian penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 8,69 persen secara tahunan atau sebesar Rp135,75 triliun. Adapun kredit yang disalurkan tumbuh sebesar 5,43 persen secara tahunan dengan nominal Rp164,35 triliun.
“Penyaluran kredit kita masih didominasi oleh penyaluran kredit produktif sebesar 54,52 persen,” terang Darwisman.
Adapun jika dilihat pada kinerja intermediasi perbankan di Sulawesi Selatan berhasil terjaga dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) 123,28 persen, dan tingkat rasio kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL) berada di level aman 2,90 persen.
