0%
logo header
Minggu, 27 September 2020 09:30

Pilwali Makassar 2020. Jubir Dilan: Sudah Mulai Ada yang Main Beli Suara

Juru Bicara Dilan, Muhammad Fariz Zainal Islami
Juru Bicara Dilan, Muhammad Fariz Zainal Islami

REPUBLIKNEWS.CO.ID,MAKASSAR — Tahapan kampanye pada Pilwalkot Makassar 2020 baru saja dimulai. Meski demikian, aroma kecurangan mulai terendus. Hal tersebut merujuk beredarnya rekaman video pembagian beras kepada warga yang diduga terjadi pada masa kampanye. 

Juru Bicara Dilan, Muhammad Fariz Zainal Islami, menyampaikan video pembagian beras kepada warga itu patut diduga merupakan upaya membeli suara rakyat. Terlebih, diduga terjadi pada masa kampanye yang berlangsung mulai 26 September hingga 5 Desember.

“Ya bisa jadi mengarah ke situ, sudah mulai ada yang main beli suara. Hal ini mesti jadi perhatian Bawaslu untuk ditelusuri dan ditindak jika memang benar dugaan tersebut,” kata Fariz, Minggu (27/9/2020).

Baca Juga : Husniah Talenrang Beri Bantuan Pangan ke Warga Miskin Ekstrem di Parangloe

Menurut Fariz, sudah bukan zamannya lagi membeli suara rakyat dengan materi, baik itu uang, beras maupun barang lain. Cara-cara kotor tersebut tidak akan melahirkan pemimpin baik. Olehnya itu, ia mengajak semua pihak, utamanya kandidat bersaing secara sehat. 

“Mari bersama-sama ciptakan Pilwalkot Makassar yang tidak hanya aman, damai dan sehat, tapi juga jujur dan bersih. Ayo bersaing secara sehat, menangkan dan rebut hati rakyat dengan adu gagasan dan program,” ujarnya. 

Pasangan calon Syamsu Rizal-Fadli Ananda atau dikenal dengan jargon Dilan diketahui berkomitmen menciptakan pikada jujur dan bersih. Untuk itu, pasangan doktor dan dokter ini telah membentuk tim hukum yang terdiri dari sedikitnya 50 advokat. 

Baca Juga : Dari Survei Kepuasan Responden, OJK Sulselbar Perkuat Implementasi Tugas dan Fungsi

Tim Hukum Dilan yang dikomandoi Yusuf Lao bahkan membentuk Divisi Penggalangan Bukti guna mengantisipasi kecurangan pilkada, khususnya yang mengarah ke Dilan. Untuk itu, Dilan mengerahkan tim hukum itu ke 15 kecamatan guna terus memantau dan mengantisipasi kecurangan. (*)

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi.republiknews1@gmail.com atau Whatsapp +62 813-455-28646