REPUBLIKNEWS.CO.ID, Kendari – Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) menghadiri sekaligus memimpin rapat virtual tentang koordinasi antara Kementrian Koordinator Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) RI dan Pemerintah Kabupaten Konawe dalam rangka persiapan pembangunan Politeknik yang berada di wilayah pertambangan Morosi Kabupaten Konawe, di Rujab Gubernur Sultra, Rabu (03/02/2021).
Rapat tersebut juga diikuti oleh Sekda Sultra Nur Endang Abbas, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sultra Asrun Lio, Kabid Informasi dan Komunikasi Diskominfo Sultra Andi Syahrir serta Sekda Kabupten Konawe Ferdinan Sapan.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Sultra menghimbau agar PT. VDNI segera menyesaikan Amdal pembangunan kampus Politeknik. Ali Mazi mengatakan, hal itu sangat penting agar pelaksanaan pendidikan di Kampus Politeknik yang akan dibangun nantinya bisa berjalan dengan baik.
Baca Juga : Husniah Talenrang Beri Bantuan Pangan ke Warga Miskin Ekstrem di Parangloe
“Jangan kondisi pembelajaran yang akan diikuti oleh mahasiswa nantinya bisa terganggu akibat lingkungan yang tidak kondusif,” ucapnya .
Ali Mazi menambahkan, kampus Politeknik yang akan dibangun oleh PT. VDNI akan menjawab kekurangan SDM di Sultra di kondisi banyaknya industri yang masuk di Bumi Anoa.
“Jika Kampus ini besar, harapannya nanti bisa membuka cabang di daerah-daerah agar memicu pembangunan SDM kita yang lebih kompeten,” harapnya.
Baca Juga : Dari Survei Kepuasan Responden, OJK Sulselbar Perkuat Implementasi Tugas dan Fungsi
Lebih lanjut, tak kalah penting, Ali Mazi juga berharap nanti mahasiswa yang kuliah di Kampus Politeknik tersebut bisa diberikan apresiasi berupa beasiswa.
“Bagi yang cerdas kita akan berikan beasiswa,” pungkasnya.
Dikesempatan yang sama, Deputi Bidang SDM Kemenko Marves Safri Burhanuddin mengungkapkan, berdasarkan kesepakatan sebelumnya, pembangunan Yayasan Politeknik Industri Pertambangan melibatkan pemerintah daerah sebagai pembina.
Baca Juga : Inspiring Srikandi, PLN UIP Sulawesi Dorong Pelaku Usaha Perempuan Single Parent Makin Berdaya
“Atas dasar rapat sebelumnya, kami ingin mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai pembangunan Politeknik ini sebagaimana hasil rapat sebelumnya,” ungkapnya.
Safri mengatakan, kondisi SDM di Sultra khususnya di bidang industri logam masih sangat terbatas. Hal itu, kata Safri, dilihat dari banyaknya industri yang hanya diisi oleh tidak lebih dari 10% SDM yang memiliki kemampuan di bidang yang di maksud.
“Di Sultra ini cukup banyak industri logam, sehingga sangat perlu dilakukan pembangunan secepat mungkin Yayasan Politeknik,” harapnya. (Akbar Tanjung)