REPUBLIKNEWS.CO.ID, BULUKUMBA — Pemerintah Kabupaten Bulukumba terus menunjukkan komitmen dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Di bawah kepemimpinan Bupati Andi Muchtar Ali Yusuf dan Wakil Bupati Andi Edy Manaf, berbagai upaya perbaikan sarana, prasarana, serta peningkatan kualitas tenaga pendidik membuahkan hasil positif.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Bulukumba berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024 tercatat di angka 74,43, naik konsisten sejak 2021 yang saat itu berada di angka 72,02.
Namun demikian, tantangan serius masih dihadapi, salah satunya adalah masih tingginya jumlah Anak Tidak Sekolah (ATS) yang mencapai lebih dari 8.000 anak. Penyebabnya bervariasi, mulai dari kendala ekonomi, pola pikir keluarga, perceraian, hingga kurangnya motivasi belajar.
Baca Juga : Bupati Andi Utta Pimpin Harganas ke-32, Tegaskan Keluarga sebagai Pilar Bangsa
Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bulukumba, Andi Rahmat Syafri, menegaskan bahwa penanganan ATS tetap menjadi prioritas utama.
“Kami mendorong kolaborasi lintas sektor agar bisa mengedukasi masyarakat dan mengubah cara pandang terhadap pentingnya pendidikan,” katanya.
Salah satu bentuk kolaborasi tersebut diwujudkan dalam penandatanganan komitmen bersama berbagai pihak untuk percepatan penanganan ATS, termasuk melibatkan Tim Penggerak PKK Bulukumba.
Baca Juga : Bupati Andi Utta Serahkan Dua Ranperda Strategis ke DPRD Bulukumba
“Dinas Pendidikan menggandeng PKK agar bisa melakukan edukasi langsung ke masyarakat untuk mempercepat proses reintegrasi anak-anak ke bangku pendidikan, baik formal maupun non-formal,” lanjut Andi Rahmat dalam kegiatan yang berlangsung di Gedung Pinisi, Kamis, 15 Mei 2025.
Kegiatan ini dirangkaikan dengan evaluasi dan verifikasi data ATS melalui sistem pusat data Kementerian Pendidikan. Proses validasi melibatkan para lurah dan operator ATS, pengurus PKK Pokja II, serta pengelola SKB dan PKBM se-Bulukumba.
Ketua TP PKK Bulukumba, Andi Herfida Muchtar, menyatakan bahwa PKK merasa terpanggil untuk ambil bagian dalam penanganan ATS. Ia menekankan bahwa pendidikan adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya tugas sekolah dan pemerintah.
Baca Juga : Wagub Sulsel Launching Gerakan Genting untuk Percepatan Penurunan Stunting di Bulukumba
“PKK hadir di tengah masyarakat dan bisa menjadi ujung tombak dalam mendata anak-anak yang tidak sekolah, menjadi penghubung dengan sekolah, serta memberi pendampingan agar mereka bisa kembali belajar,” ujar Herfida.
Ia juga mengajak semua unsur masyarakat bersinergi, mulai dari pengumpulan data, pendekatan ke keluarga, hingga penyediaan akses pendidikan yang inklusif dan ramah anak.
“Kita harus memastikan bahwa tidak ada satu pun anak di Bulukumba yang tertinggal dari dunia pendidikan. Setiap anak memiliki potensi yang harus didukung agar tumbuh menjadi generasi yang cerdas dan berdaya saing,” tegasnya.
Baca Juga : Kembali dari Luar Negeri, Bupati Andi Utta Paparkan Hasil Kunker ke Tiongkok dan Korea Selatan
Acara ditutup dengan penandatanganan komitmen bersama oleh Ketua TP PKK dan seluruh stakeholder sebagai simbol sinergi dalam menyelamatkan masa depan generasi muda Bulukumba.
