REPUBLIKNEWS.CO.ID, GOWA — Tim Penggerak PKK Kecamatan Manuju bersama Puskesmas Manuju berhasil menghasilkan inovasi dalam bentuk kudapan.
Kudapan tersebut disajikan dalam bentuk puding kelor pelangi berbahan dasar daun kelor, buah labu dan buah naga.
Inovasi panganan berbahan lokal ini diperlihatkan kepada Tim Supervisi, Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan (SMEP) Tim Penggerak PKK Kabupaten Gowa, di Desa Tanakaraeng, Kecamatan Manuju.
Baca Juga : Pemerintah Bakal Setop Impor Solar Tahun Depan, FORMID Apresiasi Langkah Menteri ESDM
Petugas Promosi Kesehatan Puskesmas Manuju Heni Olivia mengatakan, inovasi panganan puding kelor pelangi ini ditujukan kepada balita dan ibu hamil. Dimana takaran gula dan santan pada komposisinya sudah di minimalkan sesuai dengan takaran gizinya.
“Inovasi puding kelor pelangi ini kita tujukan kepada balita, kemudian jika ingin ditujukan kepada ibu hamil sebenarnya bisa juga tapi takaran gulanya kita tambahkan dan takaran santannya juga kita tambahkan. Sementara untuk kandungan gula bagi balita itu kita kurangi,” kata Heni dalam keterangannya, kemarin.
Dalam mempromosikan inovasi tersebut, pihaknya kerap kali melakukan demo pembuatan puding kelor pelangi. Sekaligus mensosialisasikan pentingnya mengkonsumsi panganan berbahan lokal dengan nilai gizi yang tinggi.
Baca Juga : Husniah Talenrang Beri Bantuan Pangan ke Warga Miskin Ekstrem di Parangloe
“Karena terkenal dengan banyaknya daun kelor dan sayur di wilayah Manuju ini kita dapat memberikan pemberdayaan dalam hal seperti demonstrasi terkait pembuatan puding daun kelor. Baik itu puding daun kelor biasa maupun yang menggunakan fla,” terangnya.
Sementara, Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan Manuju Nursiah menuturkan, inovasi panganan berupa puding kelor pelangi ini dari kolaborasi Puskesmas Manuju bersama Tim Penggerak PKK Kecamatan Manuju.
Sejauh ini TP PKK Manuju mendukung penuh hadirnya inovasi tersebut, mengingat bahan yang diperoleh cukup mudah, bahkan tersedia hampir diseluruh desa di Kecamatan Manuju.
Baca Juga : Dari Survei Kepuasan Responden, OJK Sulselbar Perkuat Implementasi Tugas dan Fungsi
“Saya bersama jajaran PKK kecamatan turun langsung memberikan contoh apa saja bahan-bahan yang digunakan dan juga seperti apa takaran pada komposisi yang seharusnya,” kata Nursiah.
Dengan inovasi panganan berupa puding kelor pelangi ini diharapkan mampu menekan penurunan angka stunting di Kecamatan Manuju.
Sementara, Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Gowa Mussadiyah Rauf terkesan dengan inovasi tersebut. Ia mengatakan, kandungan gizi dan takaran dalam puding kelor pelangi sudah sesuai. Sehingga sangat mudah untuk ditiru oleh masyarakat.
Baca Juga : Inspiring Srikandi, PLN UIP Sulawesi Dorong Pelaku Usaha Perempuan Single Parent Makin Berdaya
“Dengan kandungan gizi dan komposisi yang mudah dan murah untuk diperoleh, saya yakin bisa ditiru oleh seluruh masyarakat Manuju. Baik yang memiliki Balita dan juga ibu hamil,” kata Mussadiyah.
Istri Wakil Bupati Gowa ini berharap, dengan hadirnya inovasi puding kelor pelangi ini menambah referensi dan kreativitas masyarakat dalam mengolah bahan lokal dan juga makanan tambahan.
Untuk diketahui, ada banyak kandungan pada puding kelor pelangi. Diantaranya vitamin, karbohidrat yang berasal dari tiga bahan yakni dari buah naga, daun kelor, dan labu itu sendiri.