0%
logo header
Rabu, 09 November 2022 16:28

PLN Siapkan Peta Jalan Menuju Energi Ramah Lingkungan

PLN menyiapkan peta jalan besar untuk menuju energi ramah lingkungan atau NZE pada 2060 mendatang. (Dok. PLN UIP Sulawesi)
PLN menyiapkan peta jalan besar untuk menuju energi ramah lingkungan atau NZE pada 2060 mendatang. (Dok. PLN UIP Sulawesi)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, JAKARTA — PT PLN (Persero) terus mengambil upaya dalam rangka menuju energi listrik ramah lingkungan atau net zero emission (NZE) di 2060 mendatang. Salah satunya dengan membuat peta jalan besar.

Direktur Keuangan PLN Sinthya Roesly mengatakan, PLN telah memiliki peta jalan NZE 2060 melalui tiga fase yakni, jangka pendek, menengah dan jangka panjang.

“Untuk jangka pendek pada periode 2021 hingga 2030 mendatang, PLN berkomitmen untuk tidak lagi membangun pembangkit batu bara baru dalam menghasilkan listrik,” katanya di sela-sela pertemuan yang membahas kebijakan iklim untuk masa depan, di Mesir, kemarin.

Baca Juga : Gunakan Teknologi Paling Canggih, Efisien dan Ramah Lingkungan, PLN Operasikan PLTGU Tambak Lorok 779 MW

Lanjutnya, sementara untuk jangka menengah, pada periode 2031 hingga 2060, PLN melakukan beberapa langkah. Antara lain, menyiapkan penyimpanan baterai untuk menunjang pembangkit yang lebih ramah lingkungan. Sedangkan, untuk jangka panjang PLN akan membangun teknologi dan ekosistem untuk mendukung energi bersih, seperti penggunaan kendaraan listrik, atau penyediaan sertifikat energi terbarukan atau Renewable Energy Certificate.

“Jadi pada dasarnya ada beberapa aspek, jangka pendek, menengah, dan jangka panjang. Kami juga mengembangkan ekosistem serta membangun kemampuan baru, juga mendukung teknologi,” katanya.

Ia menyebutkan, dalam menciptakan energi ramah lingkungan atau NZE pada 2060 mendatang, PLN membutuhkan investasi lebih dari USD700 miliar.

Baca Juga : Upacara HUT Ke-79 RI di IKN Berlangsung Khidmat, Listrik PLN Aman Tanpa Kedip

“Dari sisi pembiayaan PLN telah mendapatkan kepercayaan dari lembaga keuangan untuk mengamankan keberlanjutan pembiayaan program transisi energi ini,” katanya.

Hanya saja diakui, kebutuhan anggaran cukup besar, sehingga PLN tetap memerlukan dukungan tambahan untuk mencapai net zero emision. Tak hanya itu, PLN juga telah menerbitkan dokumen Pernyataan Kehendak atas Kerangka Kerja Pembiayaan Berkelanjutan atau Statement of Intent on the Sustainable Financing Framework, sebagai salah satu strategi perseroan untuk mendapatkan Green Financing.

“Melalui skema Energy Transition Mechanism (ETM), PLN bersama pemerintah Indonesia menawarkan skema investasi yang inklusif untuk mencapai target dekarbonisasi,” jelasnya.

Baca Juga : Rayakan HUT RI Ke-79, Donasi Pegawai PLN Nyalakan 7357 Listrik Gratis bagi Keluarga Kurang Mampu

PLN juga telah mendapatkan dukungan finansial sebesar USD500 juta dari perbankan internasional dengan mendapatkan jaminan dari Multilateral Investment Guarantee Agency (MIGA) yang merupakan anggota dari Grup Bank Dunia.

Lanjut Sinthya, PLN juga memperoleh pembiayaan dari program Sustainable and Reliable Energy Access Program dari Asian Development Bank (ADB) sebesar USD600 juta. Kemudian, PLN juga memperoleh dana pinjaman sebesar USD610 juta dari World Bank untuk proyek pumped storage PLTA sebesar 1.040 MW.

“Proyek ini merupakan pilot project PLN dalam pengembangan PLTA pumped storage di Indonesia,” ujarnya.

Baca Juga : Pastikan Kelancaran HUT RI ke-79, Dirut PLN Cek Langsung Keandalan Infrastruktur Kelistrikan di IKN

PLN pun telah menyelesaikan kerangka keuangan hijaunya untuk fasilitas green loan sebesar USD750 juta dengan beberapa bank internasional. Olehnya, PLN akan menyusun ESG Framework dan ESG Linked Financing.

Sinthya menambahkan, dukungan juga diperlukan dalam early retirement PLTU sebagai salah satu upaya mengakselerasi penurunan emisi. Selain dukungan biaya, dibutuhkan juga kerangka kebijakan yang mengatur early retirement PLTU, jaminan ketahanan energi, dan diberlakukannya mekanisme perdagangan karbon atau pasar karbon.

“Kami selalu terbuka atas peluang kerja sama baik skema investasi maupun pengembangan teknologi untuk mengakselerasi tercapainya target NZE. Kami terus membuka diskusi dengan semua mitra bisnis dengan dukungan penuh pemerintah Indonesia sebagai komitmen nyata Indonesia dalam menurunkan emisi karbon global,” tegas Sinthya. (*)

Penulis : Chaerani
Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi.republiknews1@gmail.com atau Whatsapp +62 813-455-28646