0%
logo header
Rabu, 31 Juli 2024 12:17

PLTMG Luwuk 40MW Ditarget Beroperasi Akhir 2024, Tingkatkan Sistem Kelistrikan Luwuk-Toili

Chaerani
Editor : Chaerani
PLTMG Luwuk berkapasitas 40 MW di Desa Nonong, Kecamatan Batui, Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah ditargetkan beroperasi pada akhir 2024 mendatang. (Dok. PLN UIP Sulawesi)
PLTMG Luwuk berkapasitas 40 MW di Desa Nonong, Kecamatan Batui, Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah ditargetkan beroperasi pada akhir 2024 mendatang. (Dok. PLN UIP Sulawesi)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, LUWUK — Pembangunan Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Luwuk berkapasitas 40 Megawatt (MW) di Desa Nonong, Kecamatan Batui, Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah ditargetkan segera beroperasi pada akhir 2024 mendatang.

“PLN mengupayakan agar PLTMG Luwuk dapat segera beroperasi pada akhir 2024,” ungkap Direktur Manajemen Proyek & EBT PT PLN (Persero), Wiluyo Kusdwiharto di sela-sela kunjungan proyek, kemarin.

Ia mengatakan, kunjungan ke proyek pembangunan PLTMG Luwuk ini dalam rangka memastikan percepatan penyelesaiannya. Pembangunan PLTMG Luwuk tersebut merupakan salah satu bentuk upaya PLN untuk menurunkan Biaya Pokok Produksi, meningkatkan pendapatan, dan menghentikan penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD).

Baca Juga : Angkat Ikon Geopark di Bandara Hasanuddin, Gubernur Sulsel: Gerbang Awal Promosi Pariwisata Sulsel

Apalagi, saat ini kebutuhan listrik di Kabupaten Banggai masih didominasi dengan penggunaan PLTD. Sehingga, dengan adanya PLTMG tersebut selain akan mengurangi penggunaan BBM untuk operasional PLTD, emisi yang dihasilkan juga lebih rendah.

“Karena diperkirakan dapat mengurangi emisi CO2 sebesar 105 ribu ton per tahun, di mana hal ini sejalan dengan upaya transisi energi yang tengah dijalankan” ungkapnya.

Tak hanya itu, pembangunan PLTMG di Kabupaten Banggai ini turut memaksimalkan pemanfaatan potensi gas alam yang ada di wilayah tersebut. Karena, bahan bakar yang digunakan oleh PLTMG Luwuk ini memanfaatkan gas alam yang didapatkan di wilayah Kabupaten Banggai.

Baca Juga : Resmi Disetujui, Pemkot dan DPRD Makassar Perkuat Regulasi Kearsipan, Pesantren dan Tata Kelola Keuangan

“Jadi untuk sisi operasi kami tidak menggunakan gas impor melainkan memaksimalkan sumber energi gas alam yang tersedia,” terang Wilyono.

Beroperasinya PLTMG ini juga nantinya akan meningkatkan daya mampu kelistrikan sistem Luwuk – Toili dari 29 MW menjadi 69 MW. Selain itu, dengan adanya pengurangan penggunaan bahan bakar minyak akan turut berkontribusi menghemat Rp20 miliar perbulan untuk operasional PLTD. Serta, berpotensi menambah pendapatan dari penjualan listrik sebesar Rp24 miliar per bulan.

Ia berharap, dengan beroperasinya PLTMG Luwuk 40 MW ini akan memberikan dampak positif bagi masyarakat, khususnya peningkatan perekonomian di wilayah Sulawesi Tengah.

Baca Juga : IPM Makassar 2025 Tertinggi di Sulsel, Tembus Peringkat 7 Nasional

“Kabupaten Banggai memiliki potensi kekayaan alam yang melimpah sehingga untuk menunjang pengembangan pemanfaatan potensi tersebut kita harus menyiapkan kebutuhan listrik yang andal,” katanya.

Sementara, Senior Manager Operasi Konstruksi (OPK) 1 PLN UIP Sulawesi, Budi Ari Wibowo menambahkan, progres pembangunan PLTMG Luwuk telah melewati milestone first synchronize. Dimana pembangkit sudah beroperasi menghasilkan listrik dan sudah dialirkan ke pelanggan.

“Saat ini mesin pembangkit sudah synchron. Harapannya seluruh tahapan pengujian dapat berjalan dengan lancar sehingga listrik yang dihasilkan dapat disalurkan secara berkelanjutan dan komersil,” katanya.

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi.republiknews1@gmail.com atau Whatsapp +62 813-455-28646