0%
logo header
Jumat, 20 Mei 2022 14:22

PLTU Sulsel Barru-2 Masuk Tahap Pengujian Pembangkit

Sebelum beroperasi, PLTU Barru-2 Masuk Tahap Pengujian. (Istimewa)
Sebelum beroperasi, PLTU Barru-2 Masuk Tahap Pengujian. (Istimewa)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, BARRU — Pembangkit Listrik Tenang Uap (PLTU) Sulsel Barru – 2 (1x100MW) yang dibangun PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan (UIP) Sulawesi akan memasuki tahap pengoperasian.

Sebelum dioperasikan, saat ini PLTU yang berlokasi di Desa Lampoko, Kecamatan Balusu, Kabupaten Barru melanjutkan tahap pengujian atau komisioning

Kegiatan komisioning lanjutan ini dihadiri dan dipantau langsung oleh General Manager PLN UIP Sulawesi Defiar Anis beserta jajaran.

Baca Juga : Pembangunan PLTMG Luwuk Dirampungkan, PLN Pastikan Pasokan Listrik Makin Andal

“Pembangunan PLTU Sulsel Barru-2 ini merupakan salah satu Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan (PIK) yang tertuang dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030,” kata Defiar Anis dalam pernyataannya, kemarin.

Tak hanya itu, juga merupakan bentuk komitmen PLN dalam meningkatkan keandalan suplai listrik dan pelayanan kepada pelanggan sehingga dapat mendorong investasi di Sulawesi khususnya Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat yang terkoneksi ke dalam Sistem Kelistrikan Sulbagsel.

Pada pertengahan April 2022 lalu PLTU Sulsel Barru-2 telah berhasil melaksanakan sinkronisasi perdana dan saat ini telah masuk dalam tahapan load test atau pengujian beban. Pengujian lanjutan ini merupakan salah satu syarat bagi pembangkit untuk mendapatkan Sertifikat Laik Operasi (SLO).

Baca Juga : Jalankan Misi Pemerintah, PLN Galang Kolaborasi Teknologi Hijau di Tingkat Global

“Load test merupakan tes yang dilaksanakan pada sistem pembangkit untuk menguji ketahanan pembangkit secara bertahap,” ujarnya.

Sehingga, sebelum pembangkit tersebut mendapatkan pembebanan sebesar 100 Megawatt (MW) terlebih dahulu pembangkit dibebani secara bertahap mulai dari 37 MW, 62 MW, 93 MW dan 100 MW yang kemudian diuji ketahanan selama 72 jam.

“Jika selama masa pengujian tidak terjadi kendala maka SLO akan diterbitkan,” kata Anis.

Baca Juga : Listrik Andal dan Kuat, Ekonomi Masyarakat Donggala Meningkat

Ia mengaku, PT PLN senantiasa mendukung transisi energi, hal ini dibuktikan dengan penggunaan teknologi pada PLTU yang terus berkembang dan ramah lingkungan di mana sudah dipersiapkan untuk implementasi Co-Firing.

“Kami terus berupaya meningkatkan keandalan pasokan listrik sehubungan dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi setelah pandemi,” terangnya.

Hal penting lainnya, untuk memenuhi kebutuhan listrik akibat pertumbuhan industri smelter di wilayah Sulawesi mengingat kebutuhan listrik untuk fasilitas smelter di Sulawesi diprediksi akan mencapai lebih dari 6.000 MVA. (*)

Penulis : Chaerani
Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi.republiknews1@gmail.com atau Whatsapp +62 813-455-28646