0%
logo header
Sabtu, 31 Desember 2022 10:21

Pohon Berusia 300 Tahun yang Dikeramatkan Warga Takalar Tumbang Akibat Angin Kencang, 4 Rumah Tertimpa

Arnas Amdas
Editor : Arnas Amdas
Pohon Besar yang dikeramatkan warga di Desa Sampulungang, Kabupaten Takalar tumbang akibat angin kencang, Jumat (30/12/2022). (Istimewa)
Pohon Besar yang dikeramatkan warga di Desa Sampulungang, Kabupaten Takalar tumbang akibat angin kencang, Jumat (30/12/2022). (Istimewa)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, TAKALAR — Salah satu pohon besar yang dikeramatkan warga di Desa Sampulungang, Kecamatan Galesong Utara, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, tumbang akibat angin kencang, pada Jum’at (30/12/2022) kemarin.

4 rumah warga yang berada di sekitar lokasi pohon keramat itu tertimpa dan mengalami kerusakan parah.

Satu keluarga yang terdiri dari 10 orang yang berada di dalam rumah, nyaris tertimpa pohon itu.

Baca Juga : Festival Tani Takalar: Refleksi Suara Perlawanan Petani untuk Hak Tanah dan Keadilan

“Waktu hujan deras dan angin kencang, saya sementara makan di dapur, sekitar 10 orang di dalam rumah, untungnya tidak menimpa kami,” jelas Yuli, salah satu warga yang rumahnya tertimpa pohon keramat itu.

Ia menjelaskan, dirinya baru mengetahui jika pohon itu tumbang dan menimpa rumahnya saat beberapa bangunan kamar rumahnya rubuh di sekitar tempat dia makan.

“Saat kami lihat kalau reruntuhan itu jatuh di dampingi tempat kita makan, barulah kita berhamburan keluar rumah menyelamatkan diri,” ungkap Yuli.

Baca Juga : Tambak Udang di Sulsel Hemat Belasan Juta Rupiah per Bulan Berkat Listrik Hijau PLN

Sementara itu, Kepala Desa Sampulungang, Sangkala Dg Sikki, yang sementara mendata warganya di lokasi kejadian mengungkap jika pohon tua yang dikeramatkan warganya itu, sudah berumur sekitar 300 tahun kurang lebih.

“Umurnya ini pohon tua yang dikeramatkan warga, sekitar 300 tahun,” kata Sangkala Dg Sikki.

Kepala Desa menjelaskan, jika kejadian salah satu pohon keramat yang tumbang dan menimpa 4 rumah warganya itu terjadi pada pukul 13:00 wita.

Baca Juga : Ratusan Petani di Polongbangkeng Takalar Tolak Perpanjangan HGU PTPN XIV

“Kejadiannya sekitar pukul 13:00 wita, untungnya tidak ada korban jiwa, kalau kerusakan rumah sangat parah,” pungkasnya.

Sangkala Dg Sikki menambahkan, jika seminggu sebelumnya, salah satu pohon keramat yang tumbang ini dilaporkan ke Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Takalar untuk ditebang, karena sudah memberikan isyarat akan tumbang.

“Seminggu yang lalu, kami sudah laporkan ke Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Takalar untuk segera ditebang, karena sempat mengeluarkan bunyi seperti mau patah, pas di cek batang pohon ini, memang sudah retak,” tambahnya.

Baca Juga : Pj Gubernur Sulsel Salurkan Bantuan Pangan Pemerintah Pusat untuk Warga Miskin di Takalar

Untuk pohon keramat yang masih berdiri, rencananya kepala Desa akan berembug dengan warga dan Tokoh Adat agar dipangkas.

“Insya Allah kita akan berembug dengan warga dan tokoh masyarakat untuk segera menebang pohon yang dikeramatkan warganya agar tidak terjadi hal serupa,” tegasnya.

Diketahui, pohon berukuran besar ini dipercayai warga setempat keramat dan memiliki aura mistis.

Baca Juga : Pj Gubernur Sulsel Salurkan Bantuan Pangan Pemerintah Pusat untuk Warga Miskin di Takalar

Bahkan pohon ini kerap dijadikan tempat ritual saat menyambut pesta panen (tammu Taung) oleh warga Desa Sampulungang. (*)

Penulis : Wawan Setiawan (Warga Kabupaten Takalar)
Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi.republiknews1@gmail.com atau Whatsapp +62 813-455-28646