0%
logo header
Selasa, 15 Juni 2021 22:53

Priska Adnan Dorong Pelaku UMKM Manfaatkan Perkembangan Digitalisasi

Rizal
Editor : Rizal
Priska Adnan Dorong Pelaku UMKM Manfaatkan Perkembangan Digitalisasi

REPUBLIKNEWS.CO.ID, GOWA — Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga Kabupaten Gowa Priska Paramita Adnan meminta agar pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dapat adaptif, kreatif dan inovatif dalam mengembangkan produk usahanya. Sebab hal tersebut dinilai menjadi modal untuk dapat terus maju, utamanya di masa pandemi Covid-19.

“Saya dititipkan tiga tugas oleh Bapak Bupati Gowa, yang pertama penurunan angka stunting, kedua penyeragaman kualitas PAUD di Kabupaten Gowa, dan yang ketiga pengembangan UMKM,” ungkapnya, Selasa (15/06/2021).

Khusus untuk UMKM, menurut Priska, adaptasi terhadap teknologi adalah yang utama. Adaptasi adalah kemampuan yang harus diasah dalam mengembangkan UMKM di masa pandemi ini. Kita tidak dapat lagi memakai metode konvensional dalam strategi marketing di masa pandemi.

Baca Juga : PLN UIP Sulawesi dan Polda Sulsel Komitmen Jaga Infrastruktur Ketenagalistrikan Berkelanjutan

“Sejak pandemi Covid-19 terjadi peningkatan penjualan produk UKM, untuk sektor makanan dan minuman hingga 26 persen. Peningkatan juga dialami produk UKM untuk pemeliharaan kesehatan, seperti masker dan hand sanitizer,” terangnya.

Ia menyebutkan, berdasarkan data di Tokopedia, terdapat 9,9 juta UMKM yang terdaftar sebagai mitra Tokopedia. Ada kenaikan sebesar lebih dari 2,5 juta dari 7,2 juta penjual sejak Januari 2020.

Oleh karena itu, digitalisasi pun mau tak mau juga harus lebih ditekankan dalam usaha mengembangkan usaha agar lebih maju dan bertahan di masa pandemi.

Baca Juga : Terima Penghargaan KIP, Pemkab Gowa Ciptakan Keterbukaan Pelayanan Informasi Publik

“Jika kita tidak siap untuk “go digital” maka produk luar tentunya akan mengambil alih dan berkuasa,” tambah Priska Adnan.

Salah satu Pemilik Usaha Makmur Bersama Cap Petani Jagung, Marlia mengaku selama ini dirinya belum memiliki kendala, hanya saja penjualan lebih dilakukan secara offline, sehingga ke depan pemasaran secara online akan mulai dijajakinya.

“Untuk saat ini belum ada kendala yang saya temui, cuma selama ini pemasaran melalui offline, ke depan saya memang perlu beranjak pada pemasaran secara online, apalagi di saat pandemi sekarang ini pembeli lebih sering menggunakan aplikasi untuk memesan makanan,” katanya.

Baca Juga : Indosat Berbagi Kasih: Anak-anak Nikmati Kehangatan dan Sukacita Natal

Selain itu, ia mengaku, selama ini pihaknya memasukkan produknya di berbagai gerai seperti minimarket dan pasar – pasar retail lokal bahkan ke luar daerah seperti di Kendari dan Palu.

“Selama pandemi dalam seminggu bisa memproduksi sekitar 600 kilogram. Tapi sebelum pandemi itu kita bisa memproduksi setiap harinya hingga 200 Kilogram per hari. Sehingga produksi saat ini memang menurun dan tentu berdampak juga pada hasil penjualan,” jelas Marlia.

Ia berharap setelah mengikuti sosialisasi ini produk yang dihasilkan bisa lebih berkembang khususnya melalui pemasaran secara online. (Rhany)

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi.republiknews1@gmail.com atau Whatsapp +62 813-455-28646