REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Program edukasi keuangan yang berhasil dilaksanakan Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (OJK Sulselbar) hingga April 2025 sebanyak 61 kegiatan.
Kegiatan ini pun berhasil menjangkau sebanyak 513.648 peserta dari berbagai latar belakang kelompok. Kepesertaan dalam edukasi keuangan yang digelar pun memprioritaskan sejumlah kalangan yang masuk dalam kelompok prioritas pemberian literasi dan inklusi keuangan OJK. Mulai dari perempuan, pelajar, mahasiswa, pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), dan tenaga kerja di berbagai sektor, termasuk masyarakat umum.
“Kegiatan edukasi ini menjadi wujud nyata komitmen OJK dalam mendukung terciptanya masyarakat yang melek keuangan, serta mampu mengakses layanan keuangan secara bijak,” terang Kepala OJK Sulselbar Moch. Muchlasin, dalam keterangannya, kemarin.
Baca Juga : Dari Aduan Warga hingga Layanan Online Terpadu, Wamendagri Akui Digitalisasi Makassar yang Terbaik
Adapun kegiatan edukasi keuangan yang dilaksanakan mulai dalam bentuk sosialisasi, workshop, dan program edukasi lainnya. Dimana dengan berfokus pada peningkatan literasi dan inklusi keuangan masyarakat.
“Upaya ini juga memberikan manfaat langsung kepada pelaku UMKM melalui pelatihan cakap keuangan, yang diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal,” terangnya.
Salah satu kegiatan edukasi keuangan yang digelar OJK Sulselbar melalui kolaborasi dengan Pemerintah Kota Makassar melalui Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yaitu memberikan edukasi terkait pengelolaan keuangan yang cerdas kepada pelaku Koperasi Merah Putih.
Baca Juga : Hasil Lengkap CostuMAXI 2025: XMAX, NMAX, Aerox dan Lexi Punya Raja Modifikasi Baru
Edukasi keuangan tersebut sebagai bentuk langkah nyata dalam mendorong koperasi yang cerdas, mandiri, dan berdaya saing di era digital. Dalam pertemuan tersebut diikuti sekitar 153 Ketua Pengurus Koperasi Kelurahan Merah Putih (KKMP) yang tersebar di kelurahan yang ada di Kota Makassar.
“Edukasi ini menjadi ruang inspiratif bagi para pengurus koperasi untuk memperdalam pemahaman tentang tata kelola keuangan yang sehat, aman, dan sesuai dengan regulasi,” terang Kepala Direktorat Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, Pelindungan Konsumen dan Layanan Manajemen Startegis OJK Arif Machfoed.
Menurutnya, koperasi memiliki peran strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan inklusi keuangan. Sehingga, literasi keuangan yang baik diyakini dapat memperkuat daya tahan koperasi dalam menghadapi berbagai tantangan, serta mendorong adaptasi terhadap perkembangan teknologi finansial.
Baca Juga : Tekankan Integritas dan Loyalitas, Wawali Makassar Buka Kegiatan Retret Lurah di Malino
Melalui kegiatan ini, OJK dan pemerintah daerah mendorong Koperasi Merah Putih agar tumbuh sehat, mandiri, dan adaptif terhadap teknologi digital.
“Hal ini demi meningkatkan kesejahteraan anggota serta memperkuat ekonomi dan kemandirian masyarakat,” terangnya.
Sementara, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Makassar, Arlin Ariesta, menyampaikan bahwa Koperasi Kelurahan Merah Putih harus dijalankan dengan prinsip yang sehat, akuntabel, dan berkelanjutan. Hal ini sesuai dengan arahan Wali Kota Makassar.
Baca Juga : Wali Kota Makassar dan Rektor UMI Teken MoU Penguatan Akademik hingga Pemberdayaan UMKM
“Penting menjaga semangat awal pendirian koperasi yang dilandasi nilai gotong royong dan cita-cita bersama, serta menerapkan nilai-nilai dasar koperasi seperti demokrasi, transparansi, dan kesejahteraan anggota,” ujarnya.
Selain itu, ditekankan pula pentingnya memastikan tata kelola berjalan baik, program kerja dijalankan secara disiplin, dan setiap pengurus memiliki komitmen dalam melaksanakan tugas secara jujur dan profesional.
“Termasuk agar koperasi dapat terus berinovasi, terbuka terhadap digitalisasi, menjalin kemitraan strategis, serta mengutamakan produk lokal sebagai bagian dari penguatan ekonomi kerakyatan,” harapnya.