REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Upaya pengembangan akses keuangan terus didorong Otoritas Jasa Keuangan, Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (OJK Sulselbar) melalui berbagai program. Salah satunya melalui Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI).
Sejak digagas pada 2023 lalu, hingga saat ini perluasan program EKI telah menyasar tiga desa dari kabupaten di Sulawesi Selatan. Antara lain, Desa Wisata Lembanna, Kabupaten Bulukumba pada 24 November 2023, selanjutnya di Desa Wisata Kassi, Kabupaten Jeneponto pada 18 November 2024, dan di Desa Wisata Neppo, Kabupaten Barru pada 10 Desember 2024.
“Program EKI juga semakin meningkat, kami akan terus mendorong untuk memberikan edukasi atau literasi keuangan yang maksimal kepada masyarakat,” terang Kepala OJK Sulselbar Darwisman, Senin, (30/12/2024).
Baca Juga : Pastikan Tepat Sasaran, Tamsil Linrung Inisiasi Posko Pengaduan Program Strategis Presiden di Sulsel
Sejak digagasnya progam EKI di Bulukumba terdapat penambahan penggunaan produk atau layanan keuangan. Antara lain, berupa akuisisi pembukaan rekening dana pihak ketiga (DPK) sebanyak 29 rekening dengan total tabungan sebesar Rp390 juta, penambahan NoA kredit atau pembiayaan sebanyak 20 debitur dengan total nominal pinjaman Rp760 juta.
Tak hanya itu juga dilakukan pembuatan 15 QRIS, pembentukan 1 klaster usaha (makanan olahan) oleh BRI, serta penambahan penggunaan produk asuransi sebanyak 20 polis oleh BRINS.
Kemudian, di Kabupaten Jeneponto terjadi penambahan penggunaan produk atau layanan keuangan. Misalnya, pada penyaluran kredit yang jumlahnya mencapai Rp3,7 miliar kepada 40 pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Selanjutnya, pada dana pihak ketiga atau DPK sebesar Rp565 juta oleh 150 orang nasabah.
Baca Juga : Angkat Ikon Geopark di Bandara Hasanuddin, Gubernur Sulsel: Gerbang Awal Promosi Pariwisata Sulsel
“Ada pula pembentukan QRIS sebanyak 39 merchant, pembentukan agen Bank Sulselbar sebanyak 1 orang, serta pembukaan tabungan haji sebanyak 28 orang di Desa Kassi ini,” jelas Darwisman.
Ia mengatakan, khusus di Kabupaten Barru, pembentukan EKI sebagai salah satu wujud implementasi peningkatan inklusi keuangan oleh Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Provinsi Sulawesi Selatan melalui kolaborasi PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI).
Lanjutnya, program EKI menyasar desa wisata, sebab ia menjadi bagian dari ekosistem pembangunan nasional. Sementara, sektor jasa keuangan memiliki peran strategis dalam mendukung 8 Misi Astacita untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Dalam hal ini, OJK bersama pelaku industri keuangan turut berkontribusi pada beberapa misi penting.
Baca Juga : Resmi Disetujui, Pemkot dan DPRD Makassar Perkuat Regulasi Kearsipan, Pesantren dan Tata Kelola Keuangan
“Mulai dari memastikan stabilitas keuangan dan mendukung kemandirian ekonomi nasional, meningkatkan akses keuangan yang inklusif, mendorong pembiayaan sektor strategis, meningkatkan literasi dan edukasi keuangan, hingga mengembangkan perekonomian daerah merupakan tanggung jawab kita bersama,” terangnya.
