0%
logo header
Selasa, 30 September 2025 15:21

Program Rewako Petani Pintar 2025, Sekolah Lapang Mina Dorong Transformasi Budidaya Bandeng Tradisional Plus di Sulsel

Rizal
Editor : Rizal
Sebanyak 30 pelaku budidaya ikan bandeng dampingan Bank Indonesia di Sulsel mengikuti kegiatan Sekolah Lapang Mina dalam rangka program Rewako Petani Pintar 2025 di Hotel Mercure Makassar, Jalan AP Pettarani, Makassar pada 26-29 September 2025. (Foto: Istimewa)
Sebanyak 30 pelaku budidaya ikan bandeng dampingan Bank Indonesia di Sulsel mengikuti kegiatan Sekolah Lapang Mina dalam rangka program Rewako Petani Pintar 2025 di Hotel Mercure Makassar, Jalan AP Pettarani, Makassar pada 26-29 September 2025. (Foto: Istimewa)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR – Sebanyak 30 pelaku budidaya ikan bandeng dari berbagai kelompok dampingan Bank Indonesia di Sulawesi Selatan mengikuti kegiatan Sekolah Lapang Mina dalam rangka program Rewako Petani Pintar 2025 di Hotel Mercure Makassar, Jalan AP Pettarani, Makassar pada 26-29 September 2025.

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Bank Indonesia didukung oleh Yayasan Mattirotasi Mitra Lestari sebagai fasilitator, sebagai upaya strategis untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan pembudidaya dalam menerapkan Sistem Budidaya Tradisional Plus yang lebih efisien, ekologis, dan berkelanjutan.

Kegiatan ini melalui pendekatan bertahap berupa pelatihan dan pendampingan teknis, kegiatan ini bertujuan membekali peserta dengan pengetahuan praktis dan teknologi terapan yang relevan dengan kondisi tambak lokal.

Baca Juga : Pemkot Makassar Komitmen Kawal Tahapan Pembangunan Kantor Baru DPRD Makassar

Harapannya, para peserta dapat menjadi role model budidaya yang baik dan dapat direplikasi secara luas di kawasan pesisir Sulawesi Selatan.

Pelatihan ini menggabungkan teori dan praktik langsung di lapangan. Adapun inti materi yang disampaikan adalah terkait penerapan BMP budidaya polikultur bandeng sistem tradisional plus, teknologi Nursery Pond bandeng dan udang untuk pembuatan pupuk organik dan probiotik serta prosedur aplikasinya, pembuatan pakan mandiri dan manajemen pemberian pakan, praktik pembuatan pakan mandiri, serta praktik pembuatan pupuk organik padat, cair dan probiotik.

Para narasumber berasal dari kalangan akademisi, praktisi perikanan, serta tim teknis Yayasan Mattirotasi Mitra Lestari yang telah berpengalaman dalam pengembangan teknologi budidaya berbasis komunitas.

Baca Juga : Ditarget Rampung 18 Bulan, Pembangunan Stadion Sudiang Makassar Dimulai Akhir 2025

Selain para pembudidaya, kegiatan ini juga dihadiri oleh beberapa penyuluh perikanan yang turut memperkuat jejaring pendampingan dan transfer pengetahuan.

Kedepannya, Yayasan Mattirotasi Mitra Lestari akan melakukan pendampingan lanjutan ke kelompok-kelompok dampingan Bank Indonesia.

Direktur Yayasan Mattirotasi Mitra Lestari, Muh Ikhsan Idrus menjelaskan bahwa kegiatan ini diharapkan mampu mendorong penerapan Praktik Manajemen yang Baik (BMP) dalam budidaya ikan bandeng secara tradisional plus, serta membangun tata kelola tambak yang berbasis kawasan dan ekologis.

Baca Juga : PaPeDa Indosat, Dorong Pemberdayaan Perempuan Berbasis Komunitas Lokal

Selain itu, kegiatan ini juga menargetkan terbentuknya jaringan lingkar petambak Sulawesi Selatan yang melibatkan berbagai stakeholder untuk memperkuat kolaborasi dan inovasi budidaya.

Pernyataan ini dibenarkan oleh peserta, salah satunya Edy Yamin Rasyid dari kelompok pembudidaya Bulukumba.

“Kami sangat terbantu dengan pelatihan ini, terutama dalam hal pembuatan pakan mandiri dan pupuk organik. Ini bisa langsung kami terapkan di tambak. Harapan kami, pendampingan teknis bisa terus berlanjut agar kami bisa menjadi contoh bagi petambak lain di daerah kami,” demikian Edy. (*)

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi.republiknews1@gmail.com atau Whatsapp +62 813-455-28646