REPUBLIKNEWS.CO.ID, GOWA – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Gowa menargetkan dari 121 desa di wilayahnya, setengahnya mendapatkan predikat sebagai wilayah destinasi atau desa wisata pada 2023 mendatang.
“Kita targetkan di 2023 setengah dari jumlah desa di Kabupaten Gowa atau sebanyak 60-an desa itu sudah bisa menjadi desa wisata,” kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Gowa Tenriwati Tahrir, Selasa (2/8/2022).
Ia menyebutkan, saat ini 15 desa wisata yang ada di Kabupaten Gowa antara lain, Desa Bissoloro di Kecamatan Bungaya yang menawarkan wisata Hutan Pinus Bissoloro. Desa Pao di Kecamatan Tombolo Pao menawarkan wisata Bantimurung Gallang. Desa Manuju di Kecamatan Manuju menawarkan wisata Air Terjun Lembah Karaeng.
Baca Juga : Angkat Ikon Geopark di Bandara Hasanuddin, Gubernur Sulsel: Gerbang Awal Promosi Pariwisata Sulsel
Selanjutnya, Desa Biringala di Kecamatan Barombong menawarkan Kampung Kareba Biringala, Desa Tamalate di Kecamatan Manuju menawarkan wisata Air Terjun Cinta. Desa Bilalang di Kecamatan Manuju menawarkan wisata Air Terjun Bokobili.
Ada juga Desa Palantikang di Kecamatan Patalassang menyajikan wisata Kalaborang Rumah Hijau, Desa Pakatto di Kecamatan Bontomarannu menawarkan wisata Tangga Refleksi Toppa, Desa Tanete di Kecamatan Tompobulu menawarkan wisata Lembah Wisata Tanete Masere Indah.
“Ada juga Kelurahan Bontolerung di Kecamatan Tinggimoncong menawarkan wisata Langit Topidi, Desa Ulujangang di Kecamatan Bontolempangang menawarkan Wisata Batu Putih dan Desa Belapunranga di Kecamatan Parangloe menawarkan wisata Air Terjun Batu Manrusu,” jelas Tenri.
Baca Juga : Resmi Disetujui, Pemkot dan DPRD Makassar Perkuat Regulasi Kearsipan, Pesantren dan Tata Kelola Keuangan
Kemudian empat desa lainnya yakni Desa Jenetallasa di Kecamatan Palangga yang menawarkan wisata Kampung Rewako Jenetallasa, Desa Parigi di Kecamatan Tinggimoncong menawarkan wisata Air Terjun Singgasana Balang Malino dan Desa Paraikatte di Kecamatan Bajeng yang menawarkan Desa Wisata Paraikatte Impian Lestari.
Mantan Kepala Bagian Umum Sekretaris Kabupaten Gowa ini mengungkapkan, seluruh desa wisata yang ada juga diharapkan mampu mendapatkan predikat sebagai Desa Wisata dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI.
Ia mencatat, saat ini dari 15 desa wisata yang ada dua diantaranya telah sudah masuk sebagai 300 desa wisata secara nasional. Antara lain Desa Manuju di 2021 dan Desa Biringala di 2022. Capaian tersebut tentunya akan didorong agar bagaimana kedua desa wisata ini bisa masuk hingga 50 besar, dan selanjutnya masuk 10 besar, dan terakhir di tingkatkan tiga besar.
Baca Juga : IPM Makassar 2025 Tertinggi di Sulsel, Tembus Peringkat 7 Nasional
“Kita sangat berharap desa wisata yang sudah sampai ketahap ini mampu terus maju dan berkembang. Sebab kriteria menjadi desa wisata ini memang dimulai dari tahap desa wisata rintisan, desa wisata berkembang, maju dan mandiri,” terangnya.
Tak hanya itu, Disparbud Gowa optimis dengan melihat potensi-potensi wisata di 121 desa yang ada desa di Kabupaten Gowa mampu mendorong terciptanya pariwisata bertaraf internasional. Hanya memang ada beberapa catatan yang perlu dibenahi dan mendapat dukungan dari pengelolaan desa wisata.
Misalnya, memenuhi standar kualifikasi hal basis seperti kebersihan, keamanan dan kenyamanan. Serta lingkungannya memiliki budaya keramah-tamahan (hospitality) yang tinggi, serta memiliki rasa melayani (sense of service) yang tinggi, dibarengi dengan sistem atau standar operasional prosedur (SOP) yang bermutu.
Baca Juga : Bawa Semangat Solidaritas Antarumat Beragama, Fadel Tauphan Kunjungi Dua Gereja di Malam Natal
“Ini sementara kita dampingi juga. Termasuk membangun kolaborasi dengan instansi terkait seperti Dinas PUPR untuk menyiapkan aksesibilitas, DLH untuk melakukan pengawasan kebersihan lingkungan dan Dinas Perizinan untuk izin usahanya,” tutup Tenriwati Tahrir. (*)
