REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Sebanyak 50 peserta terlihat antusias dalam mengikuti Workshop Baruga Berkebun yang digelar Bukit Baruga dengan menggandeng salah satu toko ramah lingkungan yang berkonsep toko curah bahan makanan organik pertama di Makassar, Artani.
Kegiatan ini berlangsung di Kawasan Bukit Baruga, Jalan Leuser, Minggu, 22 Desember 2024 kemarin. Program yang dilaksanakan sebagai bentuk komitmen dalam merawat dan menjaga keasrian lingkungan.
Marketing & Communications Manager Kalla Land & Property, Datu Primadona Husain mengatakan, event ini baru pertama kali diadakan di Kawasan Bukit Baruga, yang bertujuan untuk mengedukasi para warga mengenai teknik dasar berkebun. Sekaligus pemanfaatan bahan sisa makanan untuk menjadi pupuk kompos, sehingga berpotensi mengurangi food waste (membuang makanan).
Baca Juga : Angkat Ikon Geopark di Bandara Hasanuddin, Gubernur Sulsel: Gerbang Awal Promosi Pariwisata Sulsel
“Total ada 50 peserta yang berpartisipasi dalam event ini, dan semuanya terlihat antusias dalam mengikuti seluruh rangkaian kegiatan, mulai dari pemaparan materi, hingga praktik menanam dan memupuk,” ungkapnya, dalam keterangannya, kemarin.
Ia menambahkan, adapun puluhan peserta yang terlibat adalah warga lokal Kawasan Bukit Baruga. Sebab, Baruga Berkebun merupakan program eksklusif yang dihadirkan sebagai bentuk apresiasi kepada para warga yang telah memilih Bukit Baruga sebagai hunian terbaik.
Kegiatan ini sekaligus bertujuan untuk mengedukasi dan mendorong warga Bukit Baruga untuk bersama-sama menjaga dan merawat keasrian lingkungan hijau di kawasan perumahan tersebut.
Baca Juga : Resmi Disetujui, Pemkot dan DPRD Makassar Perkuat Regulasi Kearsipan, Pesantren dan Tata Kelola Keuangan
“Walaupun program Baruga Berkebun dikhususkan untuk internal warga, namun ternyata kegiatan ini tak luput dari perhatian masyarakat umum di luar kawasan. Hal ini menjadi pertimbangan bagi kami untuk merancang kegiatan ini dengan skala lebih besar yang bisa terbuka untuk umum, dan tentu saja dengan konsep yang lebih matang ke depannya,” tambah pria yang akrab disapa ona.
Kegiatan ini digelar tak hanya sekedar untuk mempelajari dasar-dasar berkebun, namun sekaligus menjadi ajang silaturahmi bagi para warga di Kawasan Bukit Baruga. Tak hanya itu, Baruga Berkebun digelar untuk memberikan ruang bagi warga dalam menyalurkan hobi berkebun sambil bercengkrama dengan sesama warga yang lainnya.
“Selain itu, para warga juga dapat bertanya banyak hal mengenai teknik-teknik dalam berkebun kepada pemateri khusus yang telah kami sediakan,” tutupnya.
Baca Juga : IPM Makassar 2025 Tertinggi di Sulsel, Tembus Peringkat 7 Nasional
Para peserta yang mengikuti kegiatan ini akan mendapatkan banyak benefit berupa ilmu baru dalam berkebun melalui workshop Pengantar Ilmu “Basic Gardening & Composting”, praktik cara berkebun organik dan mengompos, gratis gardening kit (sarung tangan & sekop), gratis bibit sayur atau bunga, serta gratis refreshment buah dan cemilan sehat.
Salah satu peserta yang ikut dalam kegiatan Baruga Berkebun, Nina Marlina (38), mengungkapkan kegembiraan karena bisa menuangkan hobinya dan belajar banyak hal baru mengenai teknik berkebun.
Ia menilai, kegiatan seperti ini sangat positif dan seru karena memberikan banyak pengetahuan baru mengenai cara berkebun yang benar. Selain itu, sebagai ibu rumah tangga pun kini tahu cara memanfaatkan sisa bahan makanan sebagai pupuk kompos, sehingga tidak lagi terbuang sia-sia.
Baca Juga : Bawa Semangat Solidaritas Antarumat Beragama, Fadel Tauphan Kunjungi Dua Gereja di Malam Natal
“Saya juga sangat bersemangat mengikuti Baruga Berkebun ini karena kebetulan digelar di akhir pekan jadi bisa sekaligus menjadi kesempatan untuk refreshing melepas penat setelah sepekan bekerja. Semoga ke depannya kegiatan positif semacam ini bisa lebih sering diadakan, dan semoga semakin banyak generasi muda yang peduli terhadap lingkungan,” ungkapnya.
Dengan keberhasilan program Baruga Berkebun ini, Kawasan Bukit Baruga menunjukkan komitmennya untuk terus menghadirkan program unik, berkesan, dan tentu saja peduli lingkungan. Diharapkan, kegiatan-kegiatan serupa dapat terus digelar di masa mendatang.
