REPUBLIKNEWS.CO.ID, TANA PASER – Masyarakat pada 4 Desa di Kecamatan Batu Engau, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, menghentikan aktivitas perkebunan kelapa sawit PT. Multi Makmur Mitra Alam (M3A) di Desa Petangis, pada Senin (20/06/2022) kemarin.
Penghentian aktivitas perusahaan sawit tersebut dilakukan oleh ratusan warga yang tergabung pada 4 desa meliputi Kerang, Tebru Paser Damai, Saing Prupuk, dan Petangis, Kecamatan Batu Engau, Rabu (22/6/2022).
Aksi ratusan warga tersebut didasari sebagai wujud kekecewaan terhadap perusahaan, mengabaikan pemenuhan kewajiban 20 persen pembangunan kebun plasma.
Baca Juga : Sampaikan Pelayanan, Satlantas Polres Paser Sosialisasikan Sim Goes To School
Perusahaan yang sudah berdiri sejak 2010 lalu itu, sempat menyepakati hak masyarakat yang tertuang dalam pasal 11 Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) nomor 26 tahun 2007 tentang Pedoman Perizinan Usaha Perkebunan.
“Kewajiban memfasilitasi pembangunan kebun sudah jelas, tiga tahun setelah perusahaan berdiri dan luasan 20 persen. Namun sampai saat ini, hal itu tidak dipenuhi. Apalagi sudah 12 tahun perusahaan melalaikan kewajibannya,” kata Yudi, Warga Desa Tebru Paser Damai.
Luasan lahan yang ditargetkan menjadi lahan plasma seluas 1.044,33 hektare, yang sebelumnya direncanakan untuk dikelola Koperasi Plasma Produsen Makmur Taka Jaya.
Baca Juga : Remaja Asal Paser Tewas di Keroyok Gegara Tegur Pemuda Mesum di Taman Kota
Namun hal itu terkesan diabaikan oleh pihak perusahaan, hingga kini warga masih menunggu keputusan dari pihak perusahaan.
Imbasnya, masyarakat tidak mengizinkan adanya aktivitas perusahaan baik di lahan kebun maupun pabrik, ditandai dengan pemortalan pintu masuk perusahaan.
“Sementara kami masih portal pabrik, masyarakat tidak mengizinkan kerja untuk pabrik dan kebun sampai ada keputusan manajemen,” tambah Yudi.
Menanggapi hal itu, Camat Batu Engau M. Tauhid menyampaikan pihaknya telah berupaya memfasilitasi pertemuan antara pihak perusahaan dengan warga.
“Hasil pertemuan, kita masih menunggu tanggapan dari pihak M3A, saya juga berharap agar hal ini segera diatasi agar masalah ini tidak bekepanjangan,” tutup Tauhid. (*)
