0%
logo header
Selasa, 20 Agustus 2024 10:21

Realisasi Penyaluran KUR Pertanian dan Perdagangan Terbesar di Sulsel

Chaerani
Editor : Chaerani
Kepala OJK Regional 6 Sulampua Darwisman saat memberikan penjelasan terkait penipuan gaya baru yang berkembang saat ini, di sela-sela Journalist Update Perkembangan Industri Jasa Keuangan Sulsel, kemarin. (Dok. Chaerani/Republiknews.co.id)
Kepala OJK Regional 6 Sulampua Darwisman saat memberikan penjelasan terkait penipuan gaya baru yang berkembang saat ini, di sela-sela Journalist Update Perkembangan Industri Jasa Keuangan Sulsel, kemarin. (Dok. Chaerani/Republiknews.co.id)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Sulawesi Selatan ditopang pada dua sektor yakni pertanian dan perdagangan. Kedua sektor ini mengantongi penyaluran KUR terbesar hingga periode 9 Agustus 2024.

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat Darwisman mengatakan, untuk realisasi penyaluran KUR di Sulawesi Selatan sampai dengan 9 Agustus 2024 sebesar Rp10,41 triliun yang diberikan kepada 186.987 debitur. Sementara, pada penyaluran KUR di sektor pertanian mencapai Rp4,53 triliun atau 43,47 persen, sedangkan sektor perdagangan sebesar Rp3,68 triliun atau 35,31 persen.

“Dua sektor ini memang menjadi penopang pertumbuhan ekonomi daerah,” katanya dalam keterangannya, Selasa, (20/08/2024).

Baca Juga : Pasangan Ideal, Jaringan Kesehatan Makassar Solid Dukung Appi-Aliyah

Lanjutnya, penyaluran KUR didominasi oleh segmentasi mikro dengan penyaluran mencapai Rp8,30 triliun atau 79,73 persen. Penyaluran KUR ini pun terkonsentrasi pada 5 kabupaten dan kota di Sulsel dengan total share sebesar 40,36 persen.

“Lima daerah ini meliputi Makassar, Bone, Gowa, Wajo, dan Bulukumba,” terang Darwisman.

Kemudian, pada tingkat risiko kredit perbankan di Sulawesi Selatan masih tetap terjaga, hal ini tercermin pada rasio Non Performing Loan (NPL) sebesar 3,04 persen, dan berada di bawah ambang batas (threshold) sebesar 5 persen.

Baca Juga : IOH Group dan Accenture Siap Bangun Peradaban Ekonomi Digital Indonesia

Berdasarkan kegiatan, NPL Bank umum sebesar 3,04 persen, dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) sebesar 3,21 persen. Adapun indikator fungsi intermediasi atau Loan to Deposit Ratio (LDR) mencapai 124,93 persen.

Berdasarkan sektor ekonomi, proporsi penyaluran kredit terbesar di sektor perdagangan besar dan eceran sebesar 24,01 persen, sektor pemilikan peralatan RT lainnya sebesar 17,34 persen, dan sektor pemilikan rumah tinggal sebesar 15,18 persen.

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected] atau Whatsapp +62 813-455-28646